Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk dan rupa, melengkapinya dengan anggota badan yang rapi dan sesuai. Dengan anggota badan yang sempurna itu seharusnya di pakai untuk bersyukur kepada sang pencipta tidak untuk kufur, untuk mendekatkan diri bukan untuk menjauh dariNya.
Di antara anggota tubuh yang paling sering Nabi ‘alaihis shalatu was salam mewasiatkan untuk senantiasa menjaganya adalah lisan, lisan manusia ibarat senjata pemusnah, siapa yang bisa menjaganya dengan baik maka akan baik semua, sebaliknya jika tidak bisa menjaganya maka akan memusnahkan apa yang telah ia bangun dari persahabatan, pertemanan, amalan hingga ibadah dia kepada Allah ta’ala. Allah berfirman tentang perintah menjaga lisan dan faidahnya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
Imam ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya: “Allah ta’ala memerintahkan hambaNya untuk bertaqwa kepadaNya dan beribadah kepadaNya dengan ibadah yang seakan-akan melihat Allah, juga memerintahkan untuk berkata yang baik, jujur, lurus tidak menyimpang.
Nabi ‘alaihis sholatu was salam memberikan jaminan bagi yang mampu menjaga lisannya, beliau bersabda
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang bisa menjamin untukku, (keselamatan) antara dua rahang (lisan) dan dua paha (kemaluan), saya jamin baginya surga”. (HR. Bukhari)
Nabi ‘alaihis shalatu was salam memberi kabar tentang dua hal, jika seorang muslim mematuhi keduanya, dia di jamin masuk surga, dua hal tersebut adalah:
- Menjaga lisan dari perkataan yang membuat murka Allah
- Menjaga kemaluan dari perbuatan cabul
Dua hal ini yang paling banyak menggelincirkan ke dalam kemaksiatan.
Dua faidah dari hadits di atas :
- Menjaga lisan dan kemaluan adalah sebab masuk surga
- Dikhususkan dua anggota badan ini (lisan dan kemaluan) dikarenakan keduanya sumber musibah di dunia dan akherat.
Juga Nabi ‘alaihis sholatu was salam menjadikan hakikat keislaman seseorang dengan penjagaan lisannya
المُسلِمُ مَن سَلِمَ المسلمون مِن لسانه ويده، والمُهاجِرُ مَن هجَرَ ما نهى الله عنه
“Seorang muslim itu adalah orang muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisannya dan tangannya, sedangkan hakikat muhajir (orang hijroh) adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara makna islam adalah selamat; yaitu orang lain selamat dari gangguan darinya, sehingga orang islam wajib menjaga lisan, tangan, hati, kaki dan anggota tubuh lainnya dari hal-hal yang bisa menyakiti orang lain, dengan tidak mencaci, mengghibah, mengadu domba, memukul, membunuh, mencuri, mengambil harta orang lain dengan cara yang dzolim, dsb. Maka dia (orang muslim) benar-benar menjaga lisannya, dan menjaga lisan adalah sesuatu yang paling sulit bagi manusia, sedikit sekali orang yang mampu istiqomah dalam menjaga lisannya, dan tidak sedikit orang bermudah-mudahan untuk mengucapkan sesuatu padahal itu tidak pantas untuk diucapkan dan tidak semestinya di dengar oleh telinga orang.
Lisan adalah anggota tubuh yang paling berbahaya, dengan perangainya yang lembut dan lunak itu dia mudah menjatuhkan manusia ke dalan neraka. Maka waspadalah !
Bersambung…
Referensi:
- alukah.net
- hadeethenc.com
- islamweb.net
- Dll
Ditulis Oleh: Muhammad Fathoni, B.A
Artikel: HamalatulQuran.Com