“Dia mengkhatamkan Al-Quran sebanyal 18.000 kali di sudut rumah ini”
Beliau adalah Syu’bah bin ‘Ayyasy bin Salim al-Kufi al-Asdi salah satu Ahli Qiroat ternama yang lahir pada tahun 95 hijriyyah, adapun terkait nama asli beliau telah diperselisihkan oleh banyak ulama setidaknya terdapat 17 pendapat tentang nama asli beliau. Hanya saja yang paling masyhur dan dikenal banyak orang ada dua nama yaitu Abu Bakar dan Syu’bah. Oleh karenanya sebagia ulama merojihkan namanya adalah Abu Bakar dan sebagia lainnya merojihkan Syu’bah. Imam Ibnul Jazari sendiri merojihkan bahwa nama aslinya adalah Syu’bah dan ini pula yang paling masyhur dikalangan ahli qiraat begitu pula dengan imam Asy-Syatibhi.
Adapun pendapat bahwa nama asli beliau adalah Abu Bakar hal ini melalui riwayat dari Yazid bin Mihran bahwa ia berkata: “Aku bertanya kepada Abu Bakar bin Ayyasy siapa namamu? Maka ia menjawab: hari dimana ibuku melahirkanku memberiku nama kepadaku Abu Bakar (al-Idhah hlm.86). Begitu pula Abu Hatim berkata “Aku bertanya kepada Ibrahim bin Abi Bakar bin ‘Ayyasy tentang nama asli ayahya maka ia menjawab; nama dan kunyahnya hanya satu (yaitu Abu Bakar).
Ulama yang Menentang bahwa Al-Quran bukan Makhluk
Imam Syu’bah dikenal sebagai sosok yang berilmu, ahli Al-Quran dan ahli ibadah, beliau senantiasa menjaga waktu yang dimiliki, jujur dalam bertutur kata seta senantiasa mendirikan shalat malam. Selain itu beliau juga dikenal sebagai salah satu ulama Ahlusunnah wal jamaah.
Imam Syu’bah berkata,
مَنْ زَعَمَ أَنَّ القُرانَ مَخْلُوْقٌ فَهُوِ عِنْدَنَا كَافِر زِنْدِيْق عَدُو الله لَا نُجَالِسُه وَلَا نُكَلِّمُه
“Barangsiapa berkeyakinan bahwa Al-Quran adalah makhluk maka ia dalam pandangan kami adalah orang yang kafir, zindiq dan musuh Allah, kami tidak akan bermajlis dengannya dan tidak pula berbicara dengannya.”
Demikianlan akidah alusunnah wal jamaah terkait Al-Quran, bahwa Al-Quran bukanlah makhluk.
Semangat dalam Menuntut Ilmu
Semangat belajar beliau bagaikan bara api yang tak kenal padam, beliau belajar Al-Quran kepada Imam ‘Ashim selama 3 tahun, belajar lima ayat lima ayat setiap hari tak kenal lelah belajar siang dan malam, baik musim panas maupun musim dingin bahkan ketika turun hujan lebat. Dan demikianlah pula para sahabat dan tabi’in belajar Al-Quran, mereka semangat belajar satu, dua atau tiga ayat setiap harinya agar Al-Quran benar-benar melekat di hati mereka.
Imam Syu’bah berkata: “Aku meninggalkan imam ‘Ashim dan tidak ada satu huruf pun dari (bacaan) Al-Quran yang salah, dan aku khatam Al-Quran dalam bimbingannya sebanyak 3 kali”
Kegigihan dan semangat belajar beliau dalam menuntut ilmu amatlah besar sampai diriwayatkab bahwa beliau tidak pernah tidur di atas Kasur selama 50 tahun. Dalam suatu kesempatan beliau berkata: “Tidak ada yang aku jumpai lebih pandai dalam Al-Quran selain Imam Ashim maka aku belajar darinya (Al-Quran), dan tidak ada yang lebih faqih (ahli fiqih) dari Mughirah maka aku bermajlis kepadanya”
Diriwayatkan oleh Yahya al-Himani bahwa ketika Imam Syu’bah mendekati kematiannya saudarinya pun menangis bersedih, maka aku berkata: kenapa dirimu menangis? Lihatlah pojok rumahmu saudaramu (Imam Syu’bah) telah mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 18.000 kali di tempat ini.
Diriwayatkab bahwa beliau hidup selama 98 tahun (95-193 H), misalnya bila kita katakan beliau mulai khatam Al-Quran di usia 8 tahun maka dalam 90 tahun ia khatam 18.000 kali, jadi dalam 1 tahun beliau khatam 200 kali,dan dalam sebulan khatam 16 kali. Maka dapat kita peringkas dengan analogi sederhana bahwa beliau khatam Al-Quran setiap dua hari sekali. Subhanallah sungguh sangat jauh berbeda bila disbanding dengan kita.
Dan Imam Syu’bah meninggal dunia pada bulan Jumadil Awwal tahun 193 hijriyah di kota Kufah.
Referensi:
– Ma’rifat Al-Qurro, Adz-Dzahabi.
– Ahasin Al-Akhbar, Abdul Wahhab Al-Hanafi.