Allah menciptakan manusia dalam keadaan mulia dan terbaik dalam bentuk, tetapi Dia akan mengembalikan ke dalam tempat yang paling hina
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ * ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). (QS. At Thin: 4-5)
Tetapi Allah memberikan hal yang bisa menjadikan hambaNya senantiasa mulia, yaitu dengan beragama islam, maka islam inilah yang akan memuliakan manusia dan satu hal yang dengannya seseorang itu bergembira.
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)
Imam ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya :
بهذا الذي جاءهم من الله من الهدى ودين الحق فليفرحوا ، فإنه أولى ما يفرحون به
Hendaknya mereka bergembira dengan apa yang telah datang kepada mereka dari Allah, hidayah (petunjuk) dan agama yang hak (benar), sesungguhnya itu kegembiraan yang paling utama.
هو خير مما يجمعون ) أي : من حطام الدنيا وما فيها من الزهرة الفانية الذاهبة لا محالة)
“Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” yaitu dari rongsokan dunia dan apa saja yang ada di dalamnya dari perhiasan duniawi yang pasti fana dan hilang.
Apa yang Allah datangkan kepada manusia dari hidayah dan agama islam itu jauh lebih baik daripada segalanya, karena kemuliaan seseorang di sisi Allah bukan dengan tampang yang baik atau titel yang diraih, bukan pula dengan kekayaan yang dimiliki tetapi dengan keislaman, keimanan, dan ketaqwaannya kepada Allah ta’ala. Allah berfirman :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS Al Hujurat: 13)
Islam itu tinggi, maka pemeluknya jika dia patuh kepada islam akan ikut tinggi derajatnya, islam akan terus memuliakannya sampai tidak ada yang bisa merendahkan orang yang tunduk kepada islam, semakin dia tunduk dan patuh kepada syareat islam semakin mulia di sisi Allah dan di sisi makhlukNya, tetapi sebaliknya jika pemeluknnya tidak mengindahkan islam maka islam sendiri akan menghinakan dia di hadapan Allah dan di hadapan khalayak makhlukNya.
Sahabat Umar al faruq berkata :
نحن قوم أعزنا الله بالإسلام فمهما ابتغينا العزة في غيره أذلنا الله
“kita adalah kaum yang Allah muliakan dengan islam, bagaimanapun kita mencari kemuliaan di luar dari islam, pasti Allah akan hinakan kita.”
Tentunya mulianya seseorang dengan islam ketika dia memuliakan islam dengan menjalankan syareat yang ada didalamnya dan menjahui hal-hal yang diharomkannya.
Orang yang berakal pasti akan menjaga kemuliaannya, tidak serampangan dalam menjalankan kehidupan yang bisa mengakibatkan kehinaan. Orang muslin yang berakal sehat dan beraqidah lurus dia tidak akan sembrono dalam melakukan perbuatannya, akan selalu berfikir ketika ingin melakukan suatu amalan, semoga Allah selalu memberikan hidayahNya kepada penulis dan pembaca. Aamiiin
Ditulis Oleh: Muhammad Fathoni, B.A