Home Artikel Adab dan Akhlak Penyakit-Penyakit Lisan

Penyakit-Penyakit Lisan

555
0

Allah Ta’ala telah memberikan kepada manusia nikmat yang banyak, dan diantara nikmat agung tersebut adalah nikmat dapat berbicara dengan lisan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,” (QS. Al-Ahzab: 70)

Sejatinya lisan itu bagaikan pedang yang bermata dua, apa bila digunakan dalam ketaatan kepada Allah semisal membaca Al-Quran, amar maruf nahi munkar, membantu orang yang terdhzalimi maka ini sejatinya adalah yang dituntut dari setiap muslim, dan ini menjadi bentuk syukur seorang hamba kepada Allah Ta’ala atas nikmat tersebut.

Adapun orang yang menggunakannya untuk mentaati setan, semisal memecah belah kaum muslimin, berdusta,gghibah, adu domba dan hal-hal lain yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka itu adalah perkara yang haram dilakukan oleh setiap muslim, bahkan semua itu adalah bentuk kufur atas nikmat lisan.

donatur-tetap

Sejatinya lisan itu memiliki dua pokok penyakit, yaitu:

  1. Penyakit berupa perkataan yang batil.
  2. Penyakit berupa diam dari kebenaran.

Orang yang diam dari kebenaran maka dia laksana setan yang, durhaka kepada Allah Ta’ala, terkadang ia korbankan agamanya demi meraih dunia. Adapun orang yang berbicara dengan batil makai a laksana setan yang berbicara, ia bermaksiat kepada Allah Ta’ala. Dan kebanyakan manusia tergelincir baik dengan diam atai bicaranya kedalam dua model penyakit ini. Muslim yang bai kia akan menjaga lisannya dari berbagai keburukan, dia berusaha menggunakannya dalam hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

Sungguh penyakit lisan adalah penyakit yang amat berbahanya bagi setiap orang, karena manusia bisa menahan dirinya untuk tidak makan dan minum dari yang haram, menahan diri dari zina, mencuri dan dosa-dosa lainnya.Namun ia selalu sulit untuk menjaga diri dari dosa lisan.

Sampai-sampai orang yang diannggap bertaqwa, zuhud dan ahli ibadah mereka terkadang berbicara dengan kalimat-kalimat yang Allah Ta’ala murkai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم

Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan sungguh penyakit lisan ini amat berbahaya baik bagi individu, masyarakat atau umat Islam secara umum. Maka sebagai seorang muslim yang baik kita haruslah senantiasa menjaga lisan, selain dapat menjaga diri kita dari berbagai keburukan babi orang-orang yang menjaga lisannya dengan baik Nabi shallallahu alaihi wasallam telah jamin bagi mereka surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 من يضمَنْ لي ما بين لَحيَيْه وما بين رِجلَيْه أضمنُ له الجنَّةَ

“Barangsiapa yang menjamin untukku untuk menjaga apa yang ada di antara dua rahangnya (lidah) dan di antara dua kakinya (kemaluan) maka menjamin untuknya surga”. (HR. Bukhari no.6474)

Referensi: Aafatu Al-Lisan fii Dhaui Al-Kitab wa As-Sunnah, karya syaikh Sa’id bin Ali Al-Qathani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here