Keluarga adalah amanah besar yang Allah berikan kepada setiap insan, mereka memiliki hak atas kita dan kita pun memiliki kewajiban kepada mereka.
Dan ingatlah bahwa keluarga terdekekat memiliki hak lebih di banding orang lain dalam hal mendapatkan pengajaran dan dalam hal perhatian terlebih terhadap perkara-perkara keagamaan.
Misalnya saja dalam hal shalat, mereka punya hak lebih untuk diingatkan agar senantiasa menjaganya, memeliharanya, mengingat waktunya, serta tidak meninggalkannya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada Nabi-Nya -shallallahu ‘alaihi wasallam-,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah keluargamu untuk melaksanakan shalat dan bersabarlah dalam menegakkannya.” (QS. Thaha: 132)
Allah juga berfirman,
وَأَنْذِر عَشِيرتك الأَقْرَبِيْن
“Berilah peringatan kepada karib kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu`ara: 214)
Tentunya pengajaran itu tidak hanya dalam perkara shalat saja, namun dalam perkara yang lain, seperti dalam hal amar ma`ruf dan nahi munkar. Bila keduanya sudah tidak ada, niscaya keseimbangan hidup yang hakiki sulit diraih.
Malik Ibnul Huwairits radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan ketika itu kami adalah anak-anak muda yang sebaya. Lalu kami tinggal bersama beliau di kota Madinah selama dua puluh malam. Kami mendapati beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang penyayang lagi lembut.
Ketika dua puluh malam hampir berlalu, beliau menduga kami telah merindukan keluarga kami karena sekian lama berpisah dengan mereka. Beliau pun bertanya tentang keluarga kami, maka cerita tentang mereka pun meluncur dari lisan kami. Setelahnya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ارْجِعُوا إلى أَهْلِيكُم، فَأقِيمُوا فِيهِم، وَعَلِّمُوهُم وَمُروهُم
“Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, tinggallah di tengah mereka dan ajarilah mereka, serta perintahkanlah mereka.” (HR. Bukhari).
Ingatlah..!!
Rumahmu bukan pasar, yang di dalamnya bebas kerasnya teriakan dan main-main bahkan penuh kecurangan dan kepalsuan.
Rumahmu bukan panggung hiburan yang di dalamnya tidak ada ketenangan hati, namun hanya kenikmatan nafsu sesaat lalu lenyap.
Rumahmu adalah nikmat dari Allah, yang telah menjadikan rumah sebagai tempat yang cocok untuk dihuni. Makan gunakan sebaik-baiknya untuk memberikan pelajaran kepada keluarga.
Bukankah Allah berfirman,
قُوْا أَنْفُسَكُم و أهْلِيْكُم نارا
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At Tahrim: 6)
Dalam memaknai ayat ini Fudhail bin Iyadh berkata: “Jagalah dirimu dengan amalnmu dan jagalah keluargamu dengan nasehat dan pengajaran darimu.”
________
Catatan Kuliah Hadits bersama Syeikh Husain At Tuwaijiri Hafidhahullah.
***
Ditulis oleh: Muhamad Fatwa Hamidan
(Alumni PP Hamalatul Quran Yogyakarta, saat ini sedang menempuh studi S1 di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia)
Hamalatulquran.com