HamalatulQuran.com – Fujairah, Kabar menggembirakan dan membanggakan datang dari Alumni sekaligus Ustadz di pondok pesantren Hamalatul Quran Yogyakarta yang saat ini menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab (UEA).
Kisah Taufik Hidayat menjadi imam masjid di UEA berawal saat dirinya masih menjadi pengampu tahfidz di kampus 2 pondok pesantren Hamalatul Quran Sleman, Yogyakarta. Saat itu, Taufik mendapatkan informasi tentang seleksi imam masjid di Uni Emirat Arab, informasi tersebut tak disia-siakannya dengan segera mendaftar.
Pengujian seleksi imam masjid tahap pertama diselenggarakan sejak bulan November 2020. Seleksi tahap ini diumumkan 90 orang lolos seleksi tahap pertama. Selanjutnya seleksi tahap kedua diselenggarakan pada Desember 2020 dan diumumkan 27 orang diterima menjadi Imam di masjid UEA.
“Materi yang diujikan ada tiga materi, tes hafalan Al-Quran 30 juz yang meliputi Tajwid, fashohah, itqan dan keindahan suara, tes fikih madzhab dasar, dan khutbah dengan bahasa Arab”, jelas Taufik saat di hubungi melalui pesan whatsapp.
Taufik yang telah hafal 30 juz Alquran dan mendapat sanad Al Quran ini akhirnya terpilih dari ratusan peserta seleksi yang diuji langsung oleh sejumlah syeikh dari Kementerian Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab.
Pada akhirnya ditanggal 30 Oktober 2021 Taufik bersama 15 orang para calon imam berangkat ke UEA dan sesampainya di UEA ia ditugaskan menjadi imam masjid Dzun Nurain di Kota Fujairah, Abu Dhabi UEA.
“Alhamdulilah belum ada sebulan sudah mendapat masjid tetap di UEA”, papar Taufik.
Taufik Hidayat, alumni pondok pesantren Hamalatul Quran asal Kabupaten Cirebon. Anak kedua dari tiga bersaudara ini setelah lulus dari pendidikan SD di tahun 2005 mengikuti jejak kakaknya dengan melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Asyifa’ selama tiga tahun. Selesai menempuh pendidikan madrasah tsanawiyah, ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Hamalatul Quran.
Setelah lulus dari pesantren Hamalatul Quran pada tahun 2011, Taufik melanjutkan kuliah di Al Azhar University, Kairo Mesir. Selain fokus kuliah ia juga belajar al Quran dan mengambil sanad di lembaga Al Haramain, Kairo.
Kabar bahagia selanjutnya dalam waktu dekat ini ia akan membawa keluarganya sebab dengan menjadi imam ia mendapatkan fasilitas keluarga seperti asuransi pendidikan dan kesehatan dari pemerintah Uni Emirat Arab.
Semoga dengan berkah ilmu al Qur’an yng dipelajari santri-santri di pesantren Hamalatul Quran dapat menjadi sarana bagi para santri dan alumni untuk menebarkan manfaat bagi kaum muslimin.
(redaksihq/hamalatulquran.com)