Home Akidah Bertekad Meniti Jalan Rasulullah dan Para Sahabat

Bertekad Meniti Jalan Rasulullah dan Para Sahabat

589
0

Begitu banyak jalan kehidupan yang manusia arungi, dan hanya ada satu jalan yang Allah ridhai, maka sebagai seorang muslim jalan yang sepatutnya dia pilih adalah jalan yang telah diarungi oleah rasul dan para sahabatnya, dengan tekad kesungguhan dan kesabaran hingga akhirnya Allah mencabut nyawa kita.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda

من تشبه بقوم فهو منهم

“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud no. 4031)

Menyerupai suatu kaum memiliki sisi positif dan negatif, dan sisi positif dari hadits di atas adalah dengan berusaha menyerupai orang-orang shaleh, dan orang yang paling shaleh tentunya adalah beliau nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam kemudian para sahabat beliau, mungkinkah kita menyerupai beliau, jawabannya “mungkin”, akan tetapi tidak mungkin akan sama persis 100%, dan hal itu mustahil.

Terdapat kisah yang menarik tentang Imam Sufyan Ats-tsaury rahimahullahu ta’aala dengan salah satu murid beliau, dikisahkan bahwa beliau sang imam memiliki murid yang pendiam, dia hanya datang ke majlis kemudian duduk mencatat kemudian pulang tanpa mengucapkan satu patah kata , sehingga sang imam penasaran dengan murid tersebut, maka suatu hari sang imam tidak sengaja berpapasan dengan murid tersebut, maka sang imam memulai pembicaraan dan beliau berkata “wahai pemuda, sesungguhnya orang orang sebelum kita, mereka telah berlari kencang dengan kuda-kuda mereka, sedangkan kita masih terseok-seok menunggangi keledai lagi lambat”, ujar sang imam kepada si pemuda ingin mengetahui apa potensi yang dimiliki oleh pemuda tersebut, maka sang pemuda menjawab “Wahai Abi ‘abdillah (kunyah sang imam) jika kita senantiasa meniti jalan yang mereka lewati, maka cepat atau lambat kita akan sampai kepada mereka, selama kita tidak menoleh kepada jalan selain jalan yang mereka lewati, walaupun kita hanya memiliki bekal yang sedikit”.

donatur-tetap

Walaupun kita tidak mampu untuk menyerupai Rasul dan para sahabat beliau, akan tetapi selama kita bertekad untuk meniti jalan rasul dan para sahabat insyaaAllah kita akan sampai, walaupun amalan dan keilmuan kita miliki tidak akan mungkin menyamai mereka.

 حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حماد بن زيد عن ثابت عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

Sulaiman bin Harb telah menyampaikan kepada kami, dia mengatakan, ‘Kami diberitahu oleh Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas Radhiyallahu anhu ,dia mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat. Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’

 

Anas Radhiyallahu anhu (Sahabat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasûlullâh , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’

Anas Radhiyallahu anhu mengatakan, ‘Saya mencintai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr dan Umar. Saya berharap bisa bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka meskipun saya tidak mampu melakukan amalan yang mereka lakukan (HR. Bukhari no. 6171)

Maka jika kita menginginkan untuk dikumpulkan kelak dengan Rasul dan para sahabat, kita harus berusaha meniti jalan rasul dan para sahabat, dengan kecintaan yang jujur dan Ikhlas mengharapkan wajah Alllah ta’ala.

Semoga penulis dan pembaca Allah berikan keberkahan dari coretan singkat ini, wallahu a’lam bish-shawaab.

 

Refreansi : Diambil dari Syarh bulughul marom oleh beliau Ustadz Abdullah zaen Lc, MA. Hafidzahullah ta’alaa.

Ditulis Oleh: Badruzzaman, Lc

Artikel: HamalatulQuran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here