Bismillah…
Segala puji bagi Allah subhanahuwata’ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad shallahu’alaihiwasallam, kepada keluarga, sahabatnya, dan kepada pengikutnya hingga akhir zaman.
Pembaca Hamalatulquran.com yang kami muliakan, Allah subhanahu wata’ala telah menyempurnakan kehidupan seorang muslim yang dalam setiap perbutaannya dipenuhi dengan ketaatan kepada Allah. Serta ibadah yang senantiasa berkelanjutan berkelanjutan. Dari jam ke jam seperti kewajiban sholat lima waktu. Dari minggu ke minggu seperti kewajiban sholat jumat, dari bulan ke bulan seperti keistimewaan ibadah yang ada pada bulan Muharom, Ramadhan, Dzulhijah dan bulan lainya. Dari tahun ke tahun seperti kewajiban melaksanakan ibadah haji.
Disinilah seorang muslim Allah berikan banyak peluang untuk memperbanyak bekalnya di dunia dari waktu ke waktu. Dan saat ini kita sedang berada di musim ibadah yang sangat istimewa, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah. Bulan yang mulia dengan berbagai amalan yang terdapat di dalamnya. Sebuah musim ketatan baru setelah semangat ibadah kita mengendur selesainya kita ditinggalkan musim ketaatan dibulan Ramadhan.
Rosulullah shallahu’alaihiwasallam bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله منه في هذه الأيام العشر . قالوا ولا الجهاد في سبيل الله !! قال : ولا الجهاد في سبيل الله ، إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء
“Tidak ada suatu amal sholeh yang lebih Allah cintai melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Parasahabat lantas bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.
(HR. Bukhari No.458/2)
Ibnu Rajab Al Hanbaly berkata:
وإذا كان أحب إلى الله فهو أفضل عنده
“Apabila sesuatu itu lebih dicintai oleh Allah, maka sesuatu tersebut lebih afdhal di sisi-Nya.”
Dalil diatas juga menunjukkan keutamaan Sepuluh hari pertama bulan Dzlhijah dibandingkan dengan hari-hari pada bulan yang lain dan tidak pengecualian di dalamnya. Bahkan dengan 10 hari terakhir pada bulan ramadhan. Akan tetapi malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan tentu lebih utama dari malam yang ada pada sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijah dengan adanya keutamaan malam “lailatulqodar” yang malam tersebut lebih baik dari 1000 bulan.
Maka hendaknya seorang muslim mempersiapkan dirinya untuk mejumpai sepuluh hari pertama bulan dzulhijah ini dengan bertaubat kepada Allah dan memperbanyak amal-amal sholih didalamnya, dan secara khusus memperbanyak amal-amal berikut;
1. Puasa
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah, terutama pada tanggal 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah), berdasarkan perbuatan Rosulullah sebagaimana yang diriwayatkan dari Hunaidah bin Khalid, dari Istrinya, bahwasanya beberapa Istri Nabi shallahu’alaihiwasallam mengatakan:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يصوم تسع ذي الحجة ويوم عاشوراء وثلاثة أيام من كل شهر
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.”
(HR. An nasa’i No.205/4, Abu Dawud No.462/2 dan dishahihkan oleh Al bani)
Adapun keutamaan pada tangga 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah) berdasarkan sabda Rosulullah shallahu’alaihiwasallam:
صوم عاشوراء يكفر السنة الماضية وصوم عرفة يكفر السنتين الماضية والمستقبلة
“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasa’i)
2. Tahmid, Tahlil, dan Takbir
Disunnahkan untuk memperbanyak membaca Takbir, Tahlil, dan Tahmid disepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Membacanya dengan di jahrkan (bersuara) di masjid, di rumah, di jalan-jalan, dan disetiap tempat yang layak untuk kita berdzikir kepada Allah. Guna mengagungkan ke kebesaran Allah subhanahuwata’ala.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
“Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, Shahih)
Allah subhanahuwata’ala berfirman:
ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al Hajj: 28)
Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”
3. Melaksanakan haji dan umrah
Amalan paling utama yang dilakukan pada bulan Dzulhijah adalah berhaji ke baitullah al haram. Dan siapa saja yang Allah berikan kemampuan baik dari segi rizki dan badan hendaknya ia menyegerakan dalam melaksanakan kewajiban yang ke lima dalam Islam.
Allah subhanahuwata’ala berfirman:
الحج أشهر معلومات
“Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu.” (Qs. Al Baqarah: 197)
Maksud Haji dalam ayat diatas adalah berihram untuk haji yang bisa dilaksanakan dalam bulan-bulan yang sudah di tentukan, yaitu: Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
4. Berqurban
Dan amalan yang terakhir yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Dzulhijah adalah berqurban pada hari Nahr (10 dzulhijjah) dan hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فصل لربك وانحر
“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)
Semoga Alah subhanahuwata’ala senantiasa memberikan kepada kita semua kekuatan dan taufiqNya agar bisa terus istiqomah dalam melakuakan ketaatan kepada Allah terkhusus bisa mengisi “sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijah” dengan amal-amal sholih dan kita berharap apa yang kita lakuakan diterima oleh Allah sebagai pemberat tibangan kita di hari perhitungan.
Wallahu’alam.
Wasaallahu ‘ala nabiyyina muhammad, wa ‘ala alihiwashahbihi wasallam. Walhamdulillahirabbil ‘alamin.
__________
Refrensi:
• Dinukil dan diterjemahkan secara bebas dari situs https://islamqa.info/ar/49042 dan http://www.saaid.net/Doat/arrad/38.htm dengan beberapa penambahan penulis.
*Ditulis di Wihdah 1 Asrama Kampus Universitas Islam Madinah, 26 Dzulqo’dah 1439 H
***
Ditulis oleh : Zusuf Afandi
(Alumni PP Hamalatulquran Yogyakarta, mahasiswa fakultas dakwah wa Ushuluddin Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia)
Hamalatulquran.com
_________________
MARI BERKURBAN DI PONDOK PESANTREN HAMALATUL QURAN
1⃣ Berkurban dalam bentuk hewan kurban.
Silahkan diantar langsung ke Pondok Pesantren Hamalatul Quran Gunung Sempu.
Alamat : Kembaran RT 8, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
Google map : https://g.co/kgs/p23sF4
Kemudian harap menghubungi nomer panitia yang tertera di bawah.
2⃣ Berkurban dalam bentuk uang
🐂 Lembu :
Rp. 24.500.000
atau
Rp. 3.500.000/Shohibul Qurban × 7
🐐 Kambing :
Rp. 3.000.000/ekor
💰Harga di atas sudah termasuk biaya operasional penyembelihan dan pengelolaan hewan kurban.
Rekening transfer :
🏦Bank Syariah Mandiri
Nomer Rekening: 3090000315
An. Yayasan Hamalatul Quran
Setelah transfer harap konfirmasi ke:
📲 CP :
• Ustadz Setyo Susilo :
+62 877-3897-7327
Atau
• Ustadz Ahmad Ja’far, Lc :
+62 881-2425-659
🌐 www.hamalatulquran.com