Amal anggota badan merupakan suatu hal yang sangat penting karena amal tersebut merupakan rukun Islam, ia adalah tanda iman dan tangga menuju ihsan. Amal anggota badan merupakan tanda nyata yang menunjukkan seberapa jauh keislaman seseorang. Namun hal ini tidak menghalangi kita untuk menyatakan bahwa ibadah hati itu memiliki kedudukan yang lebih mulia, pengaruh yang lebih kuat dan lebih indah untuk dilaksanakan, karena hatilah yang merasa berbahagia dekat dengan Allah. Pada hakekatnya hatilah yang mentaati Allah, sedangkan ibadah yang dilakukan oleh anggota tubuh merupakan pancaran cahaya hati yang tersebar.
Demikian pula pada hakekatnya hatilah yang durhaka kepada Allah. Sedangkan kemaksiatan yang dilakukan oleh anggota tubuh adalah pengaruhnya yang tersebar.
Hati merupakan wadah ilmu, takwa, rasa cinta, benci, was-was dan berbagai lintasan. Hatilah yang mengenal Allah dan berusaha untuk menuju-Nya. Sedangkan anggota tubuh merupakan pengikut dan pelayan hati.
Para salaf mendapatkan keberuntungan besar dan terdepan dalam perjalanan menuju Allah diusahakan melakukan berbagai ibadah hati secara paripurna. Keunikan mereka dalam hal ini tak tertandingi sebagaimana nanti akan dijelaskan.
Dengan memperhatikan komparasi berikut ini akan nampak bahwa ibadah yang dilakukan oleh hati itu lebih utama daripada ibadah yang dilakukan oleh anggota tubuh.
Kerusakan Ibadah Hati Akan Menghancurkan Ibadah Anggota Badan.
Kerusakan ibadah hati merupakan perkara besar lagi berbahaya. Kerusakan ikhlas, misalnya, bisa mengantarkan kepada kesyirikan atau kenifakan. Syirik atau nifak merupakan penghancur seluruh ibadah yang dilakukan oleh anggota tubuh. Sedangkan menurut mayoritas ulama’ kerusakan ibadah anggota tubuh tidaklah mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk ibadah anggota tubuh yang lebur diusahakan kerusakan ibadah hati.
1. Keikhlasan yang rusak.
Ini merupakan bentuk yang paling gawat dan paling berbahaya. Karena hal ini bisa menyeret seseorang ke dalam syirik besar ataupun nifak besar. Rincian tentang ibadah hati yang penting ini akan disampaikan dalam bab tersendiri.
2. Sombong
Kesombongan merupakan pertanda tawadhu’ yang telah rusak, padahal tawadhu’ merupakan ibadah hati yang sangat vital.
Kesombongan merupakan penghalang untuk segera bisa masuk surga meskipun amal shaleh yang dimiliki dan pahala yang dipunyai oleh seseorang banyak sekali. Hal ini hanya tidak berlaku untuk orang yang Allah kehendaki untuk mendapatkan ampunan-Nya atau orang yang Allah beri taufik untuk bertaubat. Nabi bersabda:
لاََ يََدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْْبِهِ مِثْقَاُل حَبَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji. (HR Muslim 2/267).
3. Dengki
Dengki merupakan indikator perasaan menghendaki kebaikan untuk sesama umat Islam telah rusak. Padahal hal ini merupakan ibadah hati yang sangat luhur. Sifat dengki itu mampu menghilangkan kebaikan/pahala yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini diusahakan karena dalam hati orang tersebut terdapat api dengki terhadap saudaranya sesama muslim yang selalu berkobar-kobar. Padahal Nabi kita manusia pilihan yang paling agung pernah bersabda:
إِيَّاكُُمْ وَ الحَسَدَ فَََإِِِنَّ الحَسَدَ يَأْكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الحَطَبَ اَوْ قَالَ العُشْبَ
Waspadai sifat dengki karena dengki itu akan melahap pahala sebagaimana api melahap kayu bakar. Atau beliau (Nabi) mengatakan melahap rumput. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits hasan)
Referensi: Al ‘Ibadaat Al Qolbiyyah wa Atsaruha fi Hayatil Mu’minin ditulis oleh Dr. Muhammad bin Hasan bin ‘Uqail Musa Al-Syarif