Nama Allah ta’aala Ash-Shamad terdpat pada surat Al-Ikhlash ayat ke 2 secara khusus
اللَّهُ الصَّمَدُ
“Allah tempat bergantung segala sesuatu.”
Rasulullah ﷺ bersabda tentng surat Al-Ikhlash :
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: “وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ”
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surah ini setara dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Al-Bukhārī no. 5013, Muslim no. 811)
Makna dari nama Allah Ash-Shamad di jelaskan oleh para ulama diantaranya :
- Ibnu ‘Abbās رضي الله عنهما berkata:
الصمد: السيد الذي كمل في سؤدده، الشريف الذي كمل في شرفه، العظيم الذي كمل في عظمته، الحليم الذي كمل في حلمه، الغني الذي كمل في غناه، الجبار الذي كمل في جبروته، العالم الذي كمل في علمه، الحكيم الذي كمل في حكمته.
“As-Shamad adalah Tuhan yang sempurna dalam kemuliaan-Nya, keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, ilmu-Nya, kekuasaan-Nya, dan kekayaannya.”
- Al-Imām Ibn Jarīr ath-Ṭabarī رحمه الله
هُوَ السَّيِّدُ الَّذِي لا نَقْصَ فِيهِ، الْكَمَالُ فِي جَمِيعِ أَوْصَافِهِ، الَّذِي يُصْمَدُ إِلَيْهِ فِي الْحَوَائِجِ.
Dialah Tuhan yang sempurna tanpa kekurangan sedikit pun, sempurna dalam seluruh sifat-Nya, dan menjadi tempat bergantung segala kebutuhan. (Tafsir ath-Thabari, 24/692)
- Ibnul Qayyim menjelaskan dalam Tariq al-Hijratayn:
الصَّمَدُ الَّذِي قَدِ انْتَهَى سُؤْدُدُهُ، وَكَمُلَ فِي سُؤْدُدِهِ، وَهُوَ الَّذِي يُصْمَدُ إِلَيْهِ كُلُّ شَيْءٍ، وَلَيْسَ فَوْقَهُ أَحَدٌ.
Ash-Shamad adalah Dzat yang kesempurnaannya dalam kemuliaan dan keagungan telah mencapai puncak tertinggi, kepada-Nya seluruh makhluk bergantung, dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya (Tariq al-Hijratayn, hlm. 48)
- Dalam Tafsir As-Sa‘dī disebutkan:
الصَّمَدُ هُوَ الْكَمَالُ فِي عِلْمِهِ وَرَحْمَتِهِ وَقُدْرَتِهِ وَعِزَّتِهِ وَعَظَمَتِهِ، الَّذِي تَصْمِدُ إِلَيْهِ الْخَلَائِقُ فِي جَمِيعِ حَوَائِجِهَا.
Ash-Shamad adalah Dzat yang sempurna dalam ilmu, rahmat, kekuasaan, kemuliaan, dan keagungan-Nya; kepada-Nya semua makhluk bergantung dalam seluruh kebutuhan mereka. (Tafsir As-Sa‘dī, hlm. 934)
Dan masih banyak lagi penjelsan dari makna nama yang Agung Ash-Shamad, yang seluruh penjelasan para ulama tersebut tidak ada satupun yang bertentangan satu dengan yang lain, akan tetapi saling menguatkan.
Yang bisa disimpulkan secara singkat, seluruh musibah yang kita hadapi adalah surat dari Allah yang seakan menuntun kita atau memaksa kita untuk kembali, yang seakan berkata kepada kita “kamu memiliki Allah maka mintalah kepadanya bergantunglah kepadanya jangan bergantung pada diri sendiri”.
Dari seluruh penjelasan ulama, “Ash-Shamad” memiliki makna:
- Dzat tempat bergantung seluruh makhluk.
- Dzat yang sempurna dalam segala sifat dan tidak memiliki kekurangan.
- Dzat yang tidak butuh kepada siapa pun, tetapi seluruh makhluk butuh kepada-Nya.
- Dzat yang tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak membutuhkan apa pun.
Inti Perenungan
Nama Ash-Shamad mengajarkan bahwa Kita ini makhluk yang fakir, lemah, dan bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Hanya Allah yang sempurna, tidak membutuhkan siapa pun, dan menjadi tempat kita bersandar dalam segala urusan.
Semoga Allah memberikan manfaat dan keberkahan dalam coretan ini kepada penulis dan pembaca, insyaaAllah kami akan membahas nama Allah Al-Hadyy di artikel yang akan datang, wallahu a’lam bisshawaab
Referensi : Fiqih Al Asmaa Al Husnaa yang di karang oleh syeikh ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr hafidzahullahu ta’aala.
Oleh : Badruz Zaman








