Bantul, Yogyakarta – Sebanyak 186 santri Pondok Pesantren Hamalatul Quran (PPHQ) Sempu menjalankan screening kesehatan yang diadakan oleh Petugas Puskesmas Kasihan 1 pada hari Senin dan Selasa, 25 -26 September 2023 dalam rangka pencegahan stunting dengan didampingi oleh bagian pengurus kesehatan pondok. Pada hari pertama, sejumlah enam tenaga kesehatan dikerahkan untuk memeriksa sekitar 87 santri kelas 3 Salafiyah Wustho yang berjumlah 3 rombel, sementara itu empat tenaga kesehatan menyelesaikan sisanya yaitu tiga rombel kelas satu di keesokan harinya. Para santri mengantre di depan ruangan pemeriksaan yang dilaksanakan di ruang perpustakaan dengan tertib dan antusias. Di lain sisi, para petugas kesehatan juga tampak teliti dalam memeriksa satu demi satu santri secara bergiliran. Dari total santri yang diperiksa, sebanyak 23 santri diimbau untuk datang ke fasilitas kesehatan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Stunting merupakan suatu gangguan pada tumbuh kembang yang dapat diidentifikasi dengan kurangnya tinggi badan anak dibandingkan dengan tabel pertumbuhan semestinya. Penyebab stunting bermacam-macam, mulai dari gizi anak yang tidak terpenuhi selama dalam kandungan, kelahiran bayi prematur, penyakit-penyakit, pola hidup yang kurang sehat, hingga kurangnya pemenuhan asupan gizi selama tumbuh kembang anak. Bukan hanya bertubuh kerdil, seorang anak yang mengalami stunting berpotensi terkena gangguan perkembangan otak jangka panjang seperti keterbelakangan mental, sulit berkonsentrasi ketika belajar, hingga mudah terserang penyakit-penyakit kronis yang berujung pada kematian.
Melihat bahaya yang mungkin ditimbulkan, pemerintah bersama dengan lembaga-lembaga kesehatan di Indonesia bekerja sama dalam melakukan kegiatan screening secara rutin di instansi-instansi pendidikan dini, dasar dan menengah beberapa tahun belakangan, salah satunya di Pondok Pesantren Hamalatul Quran Yogyakarta. Kegiatan tersebut disambut baik oleh pengelola pesantren karena selain fokus pada pendidikan agama dan umum, PPHQ juga sangat peduli dengan kesehatan fisik dan mental para santri. Selain program tahunan yang diselenggarakan dari Puskesmas Kasihan 1, Pondok Pesantren Hamalatul Quran juga telah berupaya menyediakan pemenuhan gizi seimbang dalam konsumsi santri sehari-hari disertai dengan waktu untuk beraktivitas fisik terstruktur maupun mandiri yang sejalan dengan program pencegahan stunting.
“Stunting merupakan suatu kondisi yang bisa dicegah. Salah satu ikhtiar kami dalam penanggulangannya adalah dengan mengikuti kegiatan screening yang diadakan oleh Puskesmas Kasihan 1 secara rutin tiap tahunnya. Dengan sinergi yang dilakukan oleh PPHQ bersama-sama dengan intansi kesehatan dan pemerintah, kami harap para santri bisa terhindar dari stunting serta dampak-dampak negatif yang menyertainya,” ujar Riswan D Nonci, salah satu ustaz pembimbing di Pondok Pesantren Hamalatul Quran Sempu.(RDN)