Home Artikel Sikap Muslim Ketika Tertimpa Musibah

Sikap Muslim Ketika Tertimpa Musibah

1608
0

Senin (21/11/2022) pada jam 13:21 WIB, masyarakat Jawa Barat dikagetkan dengan gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo dengan kedalaman 10 km, 10km barat daya kabupaten Cianjur. Sampai saat ini 18:30 (22/1122) tercatat korban meninggal dunian 162 Orang, lula-luka 326 orang dan 13.784 orang mengungsi.

Bencana alam, itulah yang dikatakan oleh para ahli sembari menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan sebuah gempa terjadi, mulai geseran lempengan bumi, keadaan lautan, ,daratan maupun faktor-faktor geografis yang lain.

Namun seorang yang beriman tidak hanya melihat sebuah bencana dari satu kacamata saja, sebab mereka yakin ada hikmah tersembunyi dari setiap musibah yang melanda.

Lantas bagaimana sikap seorang muslim saat ditimpa musibah?

1. Berdoa kepada Allah.

Berdoa dengan doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadit beliau,

donatur-tetap

مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ اؤْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا. إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

“Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah lantas ia berucap :

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un Allahumma’jurni fii musibaty wa akhlif lii khoiron minha

(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya lah kami akan kembali, Ya Allah berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik), niscaya Allah akan memberikan pahala kepadanya dan memberikan ganti dengan yang lebih baik. (HR. MUslim no. 1526)

2. Husnudzan Kepada Allah

Seorang muslim hendaknya senantiasa berprasangka baik kepada Allah, sebab bisa jadi jika ia tidak tertimpa musibah, ia akan terjangkit penyakit hati berupa kesombongan.

Padahal penyakit hati jauh lebih buruk dari musibah yang menimpa, sebab hal tersebut bisa melenyapkan nikmat yang ia miliki sekaligus memupuk dosa. Sebagaimana Iblis la’natulloh ‘alaih diusir dari surga lantaran terjangkit penyakit tersebut.

3. Sadar Bahwa Apa yang Dimiliki Hanya Titipan

Seorang muslim meyakini bahwa apa yang ia miliki hanyalah titipan dari Allah Ta’al, mulai dari harta, keluarga bahkan dirinya sendiri, sehingga Allah berhak untuk mengambilnya kapan pun Dia kehendaki.

4. Yakin Akan Takdir Allah

Meyakini bahwa apa yang menimpanya merupakan bagian dari takdir Allah dan Dia lah Dzat yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya :

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

5. Melihat Ke Bawah

Melihat kepada orang lain yang terkena musibah lebih parah dari dirinya atau melihat orang yang nikmatnya lebih sedikit darinya. Hal tersebut bertujuan agar ia mudah untuk bersabar dan mensyukuri nikmat yang masih Allah titipkan padanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عليكم

“Lihatlah kepada orang yang (nikmatnya) berada dibawah kalian, jangan melihat kepada orang yang berada diatas kalian, karena hal tersebut lebih pantas agar kalian tidak merendahkan nikmat Allah kepada kalian (HR. Muslim no. 2963)

6. Tidak meratapi musibah yang menimpanya.

Merarapi musibah yang menimpa tidak akan menghilangkan kesedihan, namun justru akan semakin menambah kesedihan yang ia rasakan, bagaikan menabur garam pada luka yang menganga, semakin perih rasanya.

7. Bersabar Atas Musibah yang Dilanda

Seorang muslim selalu meyakini bahwa jika ia mampu bersabar maka ada balasan berlipat ganda dari apa yang telah hilang darinya. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

8. Yakin Bahwa Apa yang Menimpanya Merupakan Sesuatu yang Sanggup untuk Dipikul.

Allah Ta’ala Maha Adil, oleh karenanya tidaklah membebani seorang hamba melebihi batas kemampuannya. Allah ta’ala berfirman,

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Semoga saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah diberikan kersabaran oleh Allah Ta’ala serta dapat menyikapi musibah yang dialami dengan sebagaimana mestinya

Referensi : Zaadul Ma’aad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here