Pada juz 8 ini mencakup surat Al-An’am ayat 111-165 dan surat Al-A’raf ayat 1-87. Berikut ini kandungan pokok pembahasan yang ada di dalam juz 8.
Al-An’am ayat 111-165
1. Penjelasan beberapa hukum fiqih yang berkaitan dengan akidah, seperti hukum tasmiyah sebelum menyembelih binatang, haramnya sembelihan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Hal ini sebagai pembeda antara sembelihan kaum muslimin dengan kaum musyrikin.
2. Hubungan hati seseorang terhadap Allah akan menjadikan wasilah seseorang mendapatkan hidayat atau sebaliknya yaitu kesesatan.
3. Gambaran ringkas konsep hidup manusia, yaitu hidup sesuai aturan Allah dan meninggal dalam ketaatan kepada Allah.
4. Allah akan balas amal kebaikan dengan balasan yang berlipat ganda.
Al-A’raf ayat 1-87
1. Surat ini diawali dengan dialong antara setan dengan Allah Ta’ala, dan bagaimana setan dapan menghasut dan menipu orang tua kita (Nabi Adam ‘alaihissalam)
2. Penjelasan bagaimana langkah-langkah iblis untuk menyesatkan manusia. maka hendaknya kita sadari dan kita mewaspadainya.
3. Setelah dipaparkan kisan Nabi Adam ‘alaihissalam dengan Setan. Allah menyeru dan memanggil dengan seruan “Yaa Bani Adam” sebanyak 4 kali. Perhatikanlah seruan-seruan tersebut.
4. Allah jelaskan asas atau pokok-pokok hal yang terlarang dalam syariat Islam.
5. Dialog antara penduduk surga dan penduduk neraka.
Faidah Dari Juz 8
1. Telah Allah sempurnakan agama Islam dengan seluruh syariatnya dengan kebenaran dan keadilan. Allah berfirman,
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. (QS. Al-An’am : 115)
2. Kuantitas bukanlah poros sebuah kebenaran.
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini.” (QS. Al-An’am : 116)
3. Mengakui dosa dan menyesalinya adalah salah satu rukun taubat.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
“Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf : 23)
Referensi: Hidayat Al-Ajza’ karya syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil