Pada juz ke-17 ini berisikan surat Al-Anbiya dan Surat Al-Hajj, berikut ini kami paparkan kandungan pokok pembahasan yang ada pada juz ketujuhbelas ini.
Surat Al-Anbiya
1. Surat ini diawali dengan peringatan akan adanya hari kebangkitan, dan itu benar-benar akan terjadi serta semakin dekat. maka apakah kita telah mempersiapkan diri kita?
2. Kemualian dan kebaikan seluruhnya berporos pada mengikuti AL-Quran dengan benar dan seluruhnya.
3. Penjelasan tentang tauhid dan bahwa dakwah semua Rasul adalah satu yaitu mendakwahkan tauhid di muka bumi.
4. Diskusi secara akal dan pemaparan dalil-dalil nyata akan Maha Esanya Allah Ta’ala.
5. Kisah Nabi Ibrahim menghancurkan patung-patung berhala serta bagaimana tingginya rasa tawakal kepada Allah.
6. Pemaparan beberapa kisah para Nabi serta bagaimana Allah membinasakan orang-orang yang menentang-Nya.
Surat Al-Hajj
1. Awal surat dihadirkan rasa takut akan tanda hari kiamat berupa gemba bumi serta peringatan untuk tidak mengikuti setan.
2. Perdebatan orang musyrik terkait pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan. Dan dalil awal diciptakannya manusia.
3. Penjelasan akan kewaiban haji, rukun dan sunah-sunahnya. Serta bagaimana mensucikan hati dalam ibadah ini.
4. Mengagungkan syariat haji dan berkurban sejatinya adalah mengagungkan Allah Ta’ala.
5. Disebutkan bagaimana orang-orang muhajirin keluar dari rumah-rumah mereka.
6. Pada akhir surat di jelaskan tentang seruan untuk berjihad di jalan Allah, menegakkan syariat Allah serta berpegang teguh kepada Allah
Faidah dari Juz 17
1. Segala makhluk tunduk kepada Allah Ta’ala, sebagaimana api yang seharusnya membakar nabi Ibrahim namun ia menjadi dingin.
قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. Al-Anbiya: 69)
2. Allah Ta’ala berfirman,
بَلْ نَقْذِفُ بِٱلْحَقِّ عَلَى ٱلْبَٰطِلِ فَيَدْمَغُهُۥ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ ۚ وَلَكُمُ ٱلْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). (QS. Al-Anbiya: 18)
Ayat ini sebagai bantahan atas dakwaan orang-orang musyrik yang mensifati Allah bukan dengan sifat-sifat yang sebenarnya.
Referensi: Hidayat Al-Ajza’ karya Syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil