Home Artikel Lembutkan Tutur Kata

Lembutkan Tutur Kata

2123
0
Source by unsplash

Bismillah..

Kita sebagai manusia yang mampu berbicara dan mendengar tentu lebih suka dan memilih perkataan yang lembut dan baik untuk kita dengarkan daripada kata kata yang keras dan menyakitkan.

Betapa banyak perkataan yang diniatkan untuk suatu kebaikan tertolak hanya karena tak pandainya kita dalam memilih kata, dan betapa banyak pula suatu ikatan terputus dikarenakan buruknya kita dalam berucap.

Amirul mukminin Ali radhiyallohu ‘anhu berkata:

من لانت كلمته، وجبت محبته

donatur-tetap

“Siapa yang lembut tutur katanya, kecintaan kepadanya adalah suatu keharusan.”

Sungguh benar apa yang disampaikan oleh beliau radhiyallohu ‘anhu, dan banyak bukti yang tak terhitung jumlahnya membenarkan pernyataan dari sahabat mulia tersebut.

Dan orang yang paling berhak untuk memperhatikan dan mengambil laba dari perkataan tersebut adalah seorang dai yang menyeru kepada Alloh, yang demikian halnya dikarenakan lembut dalam bertutur kata dan menghindari kalimat yang keras memiliki atsar dan bekas yang kuat dalam hati dan membuat perkataan kita lebih didengarkan, dan dengan hal inilah Alloh memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun ‘Alaihimassalam ketika mereka diutus kepada manusia yang paling melampui batas di muka bumi ini, Alloh subhanu wa ta’ala berfirman:

(فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ)

“maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.”(QS.Taha:44)

Dalam ayat tersebut Alloh memberi alasan atas perintahnya kepada nabi musa dan nabi harun yaitu;

(لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ)

“mudah-mudahan dia sadar atau takut.”
Ya, karena perkataan yang baik lagi lembut memiliki atsar dan bekas yang kuat dalam hati manusia, dan dengan kata yang lembut pula diharapkan mampu melunakkan dan mengetuk hati hati yang tertutup dan menolak kebenaran.

Dalam ayat yang lain Alloh berfirman kepada Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa salam:

(وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ )

“sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”

[QS.Ali Imran:159]

Perhatikanlah , jika Nabi Muhamad saja Alloh katakan sekiranya beliau bersikap keras maka hal tersebut akan mengakibatkan perginya orang orang-yaitu para sahabat-dari sekitar beliau, lalu bagaimana dengan orang orang setelah mereka. Tentu lemah lembut lebih dibutuhkan oleh mereka terutama di zaman ini, zaman dimana kebanyakan orang lebih memperturutkan akal dan hawa nafsunya.

Ya, memang terkadang dibutuhkan keras dalam beberapa tempat dan keadaan, namun itu adalah suatu pengecualian, sedangkan pada dasarnya kita diajarkan untuk memilih kata yang baik lagi lembut dalam setiap tutur kata kita.

Dan diantara orang yang paling berhak mendapatkan tutur lembut perkataan kita adalah; kedua orang kita, istri dan anak anak kita, kemudian orang yang telah berjasa kepada kita, seperti guru dan ustadz kita, kemudian orang yang lebih tua dari kita dan kepada manusia pada umumnya, sebagaimana firman Alloh:

( وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا)

“Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia.”(QS.Al Baqoroh: 83)

Dan dalam Qiroah yang lain dibaca ( وَقُولُوا لِلنَّاسِ حَسَنًا) yaitu dengan men-fathahkan huruf ha’ dan sin pada lafadz حسن yang berarti:

Dan bertutur katalah dengan cara yang baik kepada manusia.”

Maka perintah tersebut mencakup dua hal yaitu :

– perintah untuk berkata dengan kata kata yang baik

– dan perintah untuk menyampaikan kata dengan cara yang baik.

Wallohu A’lam.
_______

Referensi: – Mawa’idz Ash Shohabah.

***

Ditulis oleh : Muhammad Sulhan Elbaita

(Mahasiswa Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alumni PP Hamalatul Qur’an YigyaYogya.

Hamalatulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here