Home Artikel Alquran Bukankah Lebih Baik Mempelajari Ilmu Lain dibanding Ilmu Qiroat?

Bukankah Lebih Baik Mempelajari Ilmu Lain dibanding Ilmu Qiroat?

5712
0

Bukankah Lebih Baik Mempelajari Ilmu Lain dibanding Ilmu Qiroat?

Ungkapan diatas kerap digaungkan oleh sebagian penuntut ilmu kepada teman-teman yang (mungkin) mereka anggap telah “salah arah” dalam meniti jalan menuntut ilmu. Sebab mendalami Ilmu Qiroat memang membutuhkan waktu dan usaha yang panjang. Disamping harus menghafal ribuan baris mutun, mereka juga harus melatih lisan agar biasa melantunkan bacaan qiroat tertentu tiap harinya.

Niat mereka (saya yakin) memang baik, namun ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi:

1. Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia berbeda-berbeda, baik dari segi fisik maupun kemampuan. Tak semua orang mampu mendalami setiap cabang ilmu dengan baik. Jika ilmu fiqih membutuhkan kemampuan istinbath yang kuat dan ilmu hadits butuh kemampuan memahami para rowi, maka ilmu qiroat membutuhkan kemampuan untuk menghafal serta menguasai pengucapan tiap bacaan qiroat dengan baik.

2. Dengan adanya sebagian orang yang mempelajari ilmu qiroat ini, sejatinya mereka telah membantu kaum muslimin terbebas dari dosa. Mengapa demikian? Sebab para ulama menjelaskan bahwa hukum mempelajari ilmu qiroat adalah fardhu kifayah. Itu artinya, jika tak ada seorang pun yang mempelajarinya, maka seluruh kaum muslimin berdosa. Namun saat ada segelintir orang yang mendalaminya, maka secara otomatis sudah mencukupi kewajiban tersebut.

donatur-tetap

3. Setiap orang memiliki motivasi tersendiri untuk mendalami bidang tertentu, pun begitu untuk ilmu qiroat. Diantara motivasi utama dalam mempelajari ilmu qiroat adalah hadits nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 4639)

4. Fokus dalam sebuah bidang bukan berarti meninggalkan bidang ilmu yang lain secara total. Sebab setiap muslim memiliki kewajiban untuk memahami berbagai ilmu, seperti memahami akidah dengan benar, memahami tata cara beribadah sesuai tuntunan dan menguasai ilmu tajwid dalam membaca Al-Quran.

Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita untuk istiqomah dalam menuntut ilmu. Amiin.

– Catatan Kajian Syekh Ihab Fikri hafidzohulloh.

***
Ditulis oleh: Afit Iqwanuddin, Lc. (Alumni PP Hamalatul Quran dan mahasiswa pascasarjana jurusan Ilmu Qiroat, Fakultas Al Qur’an, Universitas Islam Madinah)

Artikel: HamalatulQuran.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here