Cita-cita terbesar setiap muslim adalah kelak dimasukkan oleh Allah Ta’ala ke dalam surga.
Dan kita ketahui bersama bahwa Allah Ta’ala memasukkan seorang hamba ke dalam surga itu karena rahmat-Nya, selain itu Allah jadikan surga sebagai balasan atas amal kebaikan yang telah dilakukan seorang hamba tatkala hidup di dunia.
Telah banyak dijelaskan baik dalam Al-Quran atau pun Hadis akan amalan-amalan yang dapat menghantarkan seseorang untuk meraih surga, diantaranya adalah Tawakal.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
“Akan masuk surga suatu kaum yang hati mereka seperti hati burung.” (HR. Muslim).
Syaikh Kholid bin Ustman As Sabt hafidhahulllah berkata, “Dalam hadis ini Nabi shalallahu alaihi wa salam menyebutkan sifat suatu kaum yang kelak mendapatkan balasan, berupa masuk surga.
Surga itu memiliki banyak pintu, ada yang memasukinya melalui pintu puasa, pintu sedekah, dan pintu-pintu lainnya. Kemudian disebutkan balasan berupa surga agar mereka dapat menyadari bahwa sebab mereka masuk ke dalam surga adalah sifat tawakal yang mereka miliki,layaknya burung yang tawakal mencari makan.
Imam An Nawawi rahimahullah mengenai hadis ini menjelaskan bahwa penduduk surga adalah orang-orang yang hatinya seperti hati burung, yang hatinya penuh dengan rasa tawakal, yaitu selalu bergantung pada Allah Ta’ala.
Hal ini senada dengan sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam,
لو أنكم تتوكلون على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير، تغدو خماصاً، وتروح بطاناً
“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”
(HR. At Tirmidzi no.2344)
Makna hadis ini adalah burung itu sejatinya tidak memiliki banyak kemampuan untuk mencari rezeki, berbeda dengan manusia yang telah Allah berikan akal, namun dengan keterbatasan tersebut ia tetap pergi di pagi hari guna mengais rezeki dengan bekal tawakal di hatinya, kemudian Allah Ta’ala beri ia rezeki sehingga ia dapat pulang dalam keadaan kenyang.
Maka tatkala seorang hamba bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal,niscaya Allah berikan ia rezeki. Namun manusia haruslah sadar bahwa mereka telah Allah berikan modal berupa akal, ilmu dan berbagai kemampuan untuk mengais rezeki, oleh karena itu maksimalkan lah “modal” tersebut sebagai asbab yang kemudian dengannya Allah limpahkan rezeki.”
Bagi seseorang yang memiliki sifat tawakal ini selain kelak Allah balas dengan surga, ia pun akan masuk surga tanpa di hisab terlebih dahulu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هُمُ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَ لاَ يَتَطَيَّرُونَ وَ عَلَى رَبِّـهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka (orang yang masuk surga tanpa hisab) itu adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak meminta di kay, dan tidak pernah melakukan tathayyur, serta mereka bertawakkal kepada Rabb mereka”. (HR. Bukhari no.5752)
Ya Allah anugrahkanlah kepada kami sifat tawakal yang dengannya Engkau masukkan kami ke dalam surga-Mu, dan jadikanlah pula kami sebagai hamba-hamba-Mu yang masuk surga tanpa hisab.
***
Disalin dan djterjemahkan dari situs https://khaledalsabt.com
Ditulis oleh : Muhammad Fatwa Hamidan, Lc