Home Artikel Masyaallah, Kisah Inspiratif dari Ibnu Umar dan Pohon Kurma

Masyaallah, Kisah Inspiratif dari Ibnu Umar dan Pohon Kurma

2880
0

Bismillah…

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan dari Nabi shallallahu alaih wasallam, bahwa beliau bersabda,

إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا، وَإِنَّهَا مَثَلُ المُسْلِمِ، حَدِّثُونِي مَا هِيَ

Sesungguhnya ada pohon yang tidak pernah jatuh daunnya. Perumpamaan pohon tersebut seperti seorang muslim. Pohon apakah itu?”

donatur-tetap

“Para sahabat nabipun menebaknya pepohonan yang tumbuh di Al Badiyah (pedalaman). Namun,  terbesit dalam diriku, bahwa  itu adalah pohon kurma. Tetapi, aku malu mengutarakannya.” Ujar ibnu Umar.

Mereka kemudian bertanya, “Beritahu kami, pohon apakah itu ya Rasulullah?”

هِيَ النَّخْلَةُ

“Pohon tersebut adalah pohon kurma.” Jawab beliau

(HR. Al Bukhari, no. 62 dan Muslim, no. 7098)

Pelajaran yang Bisa Dipetik Dari Hadis

Pertama : Diperbolehkan bagi guru mengajukan pertanyaan kepada muridnya, untuk menguji tingkat pengetahuan mereka.

Imam Bukhari mencantumkan sebuah bab, sebelum menyebutkan hadis di atas,

باب طرح الإمام المسألة على أصحابه ليختبر ما عندهم من العلم

Bab: Hukum bagi seorang imam (ulama) yang mengajukan pertanyaan kepada para muridnya, untuk menguji tingkat pengetahuan mereka.

Kedua : Di antara metode mengajar adalah memberikan perumpaan (ضرب الأمثال). Demikian itu agar lebih mudah menyerap dan memahami informasi yang disampaikan.

Ketiga : Di antara bentuk kemiripan seorang muslim dengan pohon kurma :

  1. Seorang muslim memiliki agama yang kokoh, sebagaimana pohon kurma memiliki akar yang kuat.
  2. Limpahan kebaikan (barokah) yang diberikan oleh muslim, berupa ilmu, harta (zakat, infak dan sedekah), serta kebaikan lainnya yang selalu melekat pada diri muslim. Sebagaimana pohon kurma memiliki manfaat daun yang dapat digunakan untuk bernaung, serta buahnya yang senantiasa dijadikan makanan.

Keempat : Tidak mendahului yang lebih tua ketika menjawab pertanyaan. Namun, jika yang tua tidak tahu, maka selayaknya bagi yang tahu memberikan jawaban, meskipun lebih muda.

Kelima : Dalam sebagian persoalan, terkadang yang muda lebih mengerti dari pada yang tua.

***

Refensi :

  • Sahih al-Bukhari.
  • Sahih Muslim.
  • Fath al-Bari, karya ibnu Hajar, jilid. 1, hal. 134-136.
  • Syarh sahih muslim, karya imam an-Nawawi, juz. 17, hal. 154.

Ditulis Oleh : Abu Hurairah, BA 

(Alumni PP. Hamalatulqur’an Yogyakarta, S1 fakultas Hadis Univ. Islam Madinah KSA. Saat ini sedang menempuh studi S2 prodi ilmu hadis, di universitas dan fakultas yang sama).

hamalatulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here