Bismillah…..
Memiliki teman yang sholih adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan kita, karena teman memeiliki pengaruh kepada kita. Temanlah yang akan memberikan pengaruh kepada kita, apakah itu pengaruh yang baik ataukah sebaliknya. Maka dari itu nabi Muhmamad shollallahu ‘alaihi wasallam memberikan nasehat kepada umatnya untuk memperhatikan siapa teman kita,
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927).
Pepatah arab mengatakan,
الصاحب ساحب
“Teman itu bisa menarik”
Teman itu bisa menarik kita , apakah kita akan tertarik kepada kebaikan ataukah kita tertarik kedalam keburukan.
Maka keterkaitan antara teman dengan kebahagiaan atau kesengsaraan itu sangatlah jelas. Berapa banyak orang yang sengsara hidupnya dikarenakan teman yang buruk. Berapa banyak orang yang dimasukan kedalam neraka karena mereka berteman dengan teman yang buruk.
Dan berapa banyak orang yang Allah berikan kebahagian, Allah ampuni dosa-dosanya, Allah tutup aib-aibnya dikarenakan dia memiliki teman yang sholeh. Teman yang selalu menasehati dia ketika hendak bermaksiat kepada Allah, yang berdoa kepada Allah agar diampuni dosa-dosanya.
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam memberikan permisalan dan mengabarkan kepada kita dampak dari teman yang baik dan teman yang buruk,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Pilihlah teman yang yang baik agar kita tidak menyesal kelak. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ﴿٢٧﴾ يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا﴿٢٨﴾ لَّقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا ﴿٢٩﴾
“ dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. (27) Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). (28) Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (29) (Q.S al-furqon).
Memiliki teman yang baik tidak hanya memberikan kita manfaat di dunia ini, teman yang baik akan memberikan syafa’at kepada kita kelak di hari kiamat. Hasan al- bishri mengatakan,
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
“perbanyaklah berteman dengan orang orang yang beriman, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat” (tafsir al-baghowi 6/120)
Imam Ibnul Jauzi menasehatkan kepada teman-temannya,
إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك
”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”
Kemudian beliau rohimahullahu ta’ala menangis.
***
Ditulis oleh: Muhamad Reza Nurudin, Lc
(Alumni Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogjakarta, S1 Universitas Al-azhar Cairo, Mesir, fakultas Syariah syariah Islamiyyah)
hamalatulquran.com