Bismillah…
Ketika kita mempelajari sirah atau sejarah kehidupan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam maka salah satu hal yang penting untuk dipelajari adalah tentang nasab atau garis keturunan beliau, mengetahui ayah, kakeh dan nasab beliau sampai keatas.
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam beliau adalah
ابو القاسم محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر بن
كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان بن إسماعيل بن إبراهيم
Abul Qasim Muhammad bin ’Abdillah bin ’Abdil Muthallib bin Hasyim bin Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin F ihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin N izar bin Ma’add bin ’Adnan bin Ismail ‘alahissalam bin Ibrahim ‘alaihissalam
Sampai di sini telah disepakati oleh para ulama tentang garis keturunan (nasab) beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan telah disepakati pula oleh para ulama bahwa ’Adnan adalah termasuk keturunan Nabi Isma’il ’alaihis salaam, Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan Arab Adnaniyah atau al-Arab al-Musta’ribah. (Para ahli sejarah menyebutkan bahwa ada empat nama diatas Adnan sehingga sampai kepada Nabi Ismail ‘alaihissalam)
Pertama: Al-Arab Al-Baidah (العرب البائدة) mereka adalah orang-orang Arab kuno yang sudah punah. Seperti kaum ‘Aad, Tsamud, Kan’an.
Kedua: Al-Arab Al-‘Aribah (العرب العاربة) mereka adalah orang Arab asli dari keturunan Ya’rib bin Yasyjub bin Qahthan. Karena itu, mereka juga disebut Arab Qahthaniyah. Mereka berasal dari Yaman.
Ketiga: Al-Arab Al-Musta’ribah (العرب المستعربة) mereka adalah orang yang ter-arabkan dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimassalam. Mereka dikenal dengan Arab Adnaniyah.
Mengapa Arab Adnaniyah disebut Al-Arab al-Musta’ribah, orang yang ter-arabkan, karena nenek moyang mereka yaitu Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimassalam bukanlah seorang yang berasal dari Jazirah Arab. Dahulu Nabi Ibrahim membawa nabi Ismail ke Jazirah Arab, kemudian Nabi Ismail menetap di sana, menikah dengan orang-orang jazirah Arab dan memiliki keturunan. Inilah yang menyebabkan keturunan Nabi Ismail ini disebut dengan Al-Arab Al-Musta’ribah.
Kesucian Nasab Beliau
Ketahuilah semoga Allah mamrahmati kita, bahwa Nabi Shallallaahu ’alaihi wa sallam mengungguli seluruh manusia. Allah subhanahu wa ta ’ala telah mememelihara kedua orang tua beliau dari perbuatan zina. Maka, beliau dilahirkan dari pernikahan yang sah bukan hasil perzinaan.
Dari Watsilah bin al-Asqa radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَ اللهُ عَزَوَجَلَّ اضطفَى مِن وَلَدِ ابراهيم إسماعيل، واضطفَى مِنْ بَنِي إِمَاعيل كنانة، واضطفَى مِنْ بَنِي كِنَانَةً قُرَيْشاً، واضطفَى مِنْ قُرَيْش بني هاشم، واصطفاني من بني هاشم
“Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail ‘alaihis salaam dari putra-putra Ibrahim ‘alaihis salam, dan memilih Kinanah dari ana cucu Ismail ‘alaihi salam, kemudian memilih Quraisy dari Bani Kinanah, lalu memilih Bani Hasyim dari Quraisy, serta memilih aku dari Bani Hasyim.” (HR. Muslim)
Tatkala Heraklius bertanya kepada Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhu tentang nasab Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, Abu Sufyan menjawab: “Beliau memiliki nasab yang mulia dikalangan kita, lalu Heraklius berkata: “Demikianlah para Rasul diutus dengan nasab kaumnya.” (HR. Bukhari)
Maha suci Allah yang telah meninggikan dan memuliakan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam diantara hamba-hamba-Nya, Allah ta’ala tidak hanya meninggikan beliau dengan akhlak beliau saja namun juga dengan mulianya nasab beliau.
Nama-Nama Beliau
Dari Jubair bin Muth’imradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لي أسْماءً، أنا مُحَمَّدٌ، وأنا أحْمَدُ، وأنا الماحِي الذي يَمْحُو اللَّهُ بيَ الكُفْرَ، وأناالحاشِرُ الذي يُحْشَرُ النَّاسُ علَى قَدَمَيَّ، وأنا العاقِبُ الذي ليسَ بَعْدَهُ أحَدٌ
“Sungguh aku mempunyai beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah al-Mahi
(yang menghapus)-yang denganku Allah menghapus kekafiran, aku adalah al-Hasvir (yang menghimpun),
yang manusia dihimpunkan di atas kedua tapak kakiku, aku adalah al-Aaib (yang paling belakangan), yang
tidak ada seorang Nabi dan Rasul seSudahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Musa Al-Asyari radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menamai meri dirinya kepada kita dengan beberapa nama. Beliau shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
أنا مُحَمّدُ، وَأَحَدُ، وَالْمُعَقِي، وَالْحَاشِرُ، وَنَبيّ التّوبَة، وَنَبيّ الرّحَمة
“Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al-Muqaffi, al-Hasvir, Nabiyyut Taubah, dan Nabiyyur Rohmah.” (HR. Muslim)
Wallahu ta’ala a’lam
_____
Referensi:
- A’rif Nabiyyak
- Ar Rahiiq Al Makhtum
Ditulis Oleh : Muhammad Fatwa Hamidan
Muroja’ah : Ust Abu Hurairah, Ba (Alumni Hamalatul Qur’an Yogyakarta, S1 fakultas Hadis Univ. Islam Madinah KSA. Saat ini sedang menempuh studi S2 prodi ilmu hadis, di universitas dan fakultas yang sama)