Bismillah..
Pembaca yang budiman
Bagaimanapun, manusia adalah hamba yang sangat bergantung kepada Robb-Nya. Sekaya apapun manusia dia tetap miskin di hadapan Allah, sepandai apapun makhluk dia tetap jahil di mata sang Kholiq. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai manusia, kamulah yang faqir (butuh) kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (QS. Fathir : 15)
Allah maha kaya dan kekayaannya tidak terbatas, maha kayanya sesuai keagungan-Nya, dan manusialah yang memerlukan permintaan kepada-Nya, maka Allah sering menyeru hamba untuk berdoa kepada-Nya Dia yang maha tahu akan kebutuhan hamba.
Beberapa sebab kita berdoa :
Pertama, Berdoa adalah ibadah,
Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina””. (QS. Ghofir : 60)
Allah ta’ala menyebut doa dengan ibadah dan menyebut orang yang tidak mau beribadah termasuk orang-orang yang sombong, ketika seseorang mengadahkan tangannya meminta kepada Allah segala kebutuhannya untuk kebaikan dunia maupun akherat itu semua adalah bentuk dari ibadah.
Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الدعاء هو العبادة
Sesungguhnya doa itu adalah ibadah. (HR. Ahmad)
Hadist di atas dalil bahwa doa sendirinya itu termasuk dari ibadah dan termasuk ibadah yang paling agung karena di dalamnya mengandung arti ketundukan dan kepasrahan diri seorang hamba kepada Allah dengan memohon segala hal hanya kepadaNya semata, ketika do’a sendirinya itu ibadah maka tidak boleh berdoa kepada selain Allah.
Kedua, Hamba yang tidak mau berdoa, Allah murka kepadanya
من لم يسأل الله يغضب عليه
Barangsiapa yang tidak mau meminta/berdoa kepada Allah, Dia murka kepadanya. (HR Ahmad)
Semakin hamba sering mengadahkan tangannya, meminta kepada Allah, maka semakin dekat Dengan-Nya dan Allah semakin cinta kepadanya.
Ketiga, Kebutuhan manusia
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai manusia, kamulah yang faqir (butuh) kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15)
Inilah yang menjadi kenyataan bahwa manusia itu sangat bergantung kepada Robbnya sedangkan Allah sama sekali tidak butuh kepada makhluk.
Keempat, Janji akan dipenuhi
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُم
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan untuk kalian” Setiap doa yang dipanjatkan seorang hamba pasti akan di kabulkan oleh Allah jika syarat terkabulnya doa terpenuhi.”
Kelima, Allah dekat dengan hambaNya
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186)
Allah dzat yang maha mendengar maha melihat Dia sangat dekat dengan hamba-Nya sesuai dengan keagungan-Nya, lebih dekat lagi ketika hamba beribadah dan berdoa kepada-Nya. Dengan mengimani bahwa hakikat berdoa itu ibadah, Allah akan murka jika hamba tidak berdoa Kepada-Nya, berdoa itu kebutuhan hamba, dan setiap doa akan di dengar serta mengimani bahwa Allah sebagai Rob manusia itu dekat maka seorang hamba tidak akan melalui hari-harinya tanpa doa.
****
Ditulis oleh : Ahmad Fathoni, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, KSA, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta).
Hamalatulquran.com