Salah satu hikmah penciptaan manusia adalah untuk beribadah hanya kepada Allah. Allah menegaskan di dalam firman-Nya,
(وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ)
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” [Surat Adz-Dzariyat 56]
Didalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Mu’adz bin Jabal pun dijelaskan,
وعن معاذ بن جبل قال:
” كنت رديف النبى صلى الله عليه وسلم على حمار فقال لى : يا معاذ أتدري ما حق الله على العباد ، وما حق العباد على الله ؟ . قلت : الله ورسوله أعلم . قال : حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئاً وحق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك به شيئاً ، قلت : يا رسول الله أفلا أبشر الناس ؟ قال : لا تبشرهم فيتكلوا ” . أخرجاه فى الصحيحين
Aku pernah dibonceng Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berkata kepadaku: “Wahai Mu’aadz, tahukah engkau apa hak Allah atas hambaNya? Dan apakah hak hamba atas Allah? Aku menjawab: “Allah dan RasulNya lebih mengetahuinya”, Beliau bersabda: “Hak Allaah atas hambaNya adalah agar Dia disembah dan tidak disekutukan sedikitpun juga. Dan hak hamba atas Allaah bahwasanya mereka tidak di’adzab jika mereka tidak mempersukutukanNya sedikitpun.” Maka aku berkata: “Wahai Rasuulullaah, apa tidak aku sebarkan kabar ini kepada orang-orang?” Beliau bersabda: “Jangan kau kabarkan kepada mereka, (karena nantinya) nanti mereka malah akan menggantungkan (amalnya pada itu)”. Dikeluarkan dalam shahihain.
Namun perlu diketahui konsep ibadah yang Allah minta adalah agar kita beribadah dengan istiqomah dan tidak mengenal musiman. Sebagian manusia mereka hanya beribadah di bulan tertentu, mereka hanya sholat di bulan tertentu seperti di bulan Romadhon, setelah selesai bulan Romadhon makan selesai pula ibadah mereka. Sebagian ulama salaf mengatakan,
“بئس القوم لا يعرفون الله إلا في رمضان”
“Seburuk buruk kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah kecuali hanya di bulan Romadhon”
Allah ta’ala memerintahkan kita untuk Istiqomah dalam beribadah, memerintahkan kita beribadah sampai ajal menjemput kita. Kita beribadah samapai mati.
Allah Ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam untuk beribadah kepada-Nya sampai ajal menjemput di dalam firmannya,
(وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ یَأۡتِیَكَ ٱلۡیَقِینُ)
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” [Surat Al-Hijr 99]
Allah Ta’ala juga berfirman,
(وَجَعَلَنِی مُبَارَكًا أَیۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَـٰنِی بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَیࣰّا)
“Dan Dia menjadikan aku(Isa ‘alaihissalam) seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” [Surat Maryam 31]
Ketika para nabi saja yang memiliki kedudukan tinggi disisi Allah tetap diperintahkan untuk beribadah sampai datangnya ajal, maka bagaiman bisa ada sebagian orang yang mengatakan kalau dia sudah tidak wajib lagi beribadah. sungguh sebuah kedustaan yang nyata.
Diantara Kiat Agar Istiqomah
1. Berdoa kepada Allah.
Allah lah yang menjadikan kita mampu untuk beribadah dan istiqomh, maka mintalah kepada Allah agar Allah menganugerahkan kepada kita keistiqomahan dalam beribadah.
Di dalam riwayat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam senantiasa berdoa di sujud belia meminta agar Allah menetapkan hati beliau diatas agama ini, Meminta agar Allah menetapkan hati beliau diatas ketaatan.
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
2. Berteman dengan orang yang Sholeh
Karena baik dan buruk nya teman sangat mempengaruhi kita. Banyak orang yang baik menjadi buruk disebabkan pengaruh teman nya. Maka pepatah Arab mengatakan,
الصاحب الساحب.
“Teman itu menarik”
Jika kita berteman dengan teman yang baik maka dia akan manarik kita dalam kebaikan, pun sebaliknya jika teman kita buruk dia akan menarik kita ke dalam keburukan.
Bahkan Allah menegaskan di dalm firman nya bahwa ada orang yang menyesal kelak diakhirat disebabkan karena salah dalam memilih teman.
(وَیَوۡمَ یَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ یَدَیۡهِ یَقُولُ یَـٰلَیۡتَنِی ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِیلࣰا یَـٰوَیۡلَتَىٰ لَیۡتَنِی لَمۡ أَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِیلࣰا لَّقَدۡ أَضَلَّنِی عَنِ ٱلذِّكۡرِ بَعۡدَ إِذۡ جَاۤءَنِیۗ وَكَانَ ٱلشَّیۡطَـٰنُ لِلۡإِنسَـٰنِ خَذُولࣰا)
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zhalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika (Al-Qur’an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” [Surat Al-Furqan 27 – 29]
3. Ikhlas dan mengikuti nabi dalam beramal ibadah.
Allah Ta’ala berfirman,
(وَمَاۤ أُمِرُوۤا۟ إِلَّا لِیَعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ حُنَفَاۤءَ وَیُقِیمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَیُؤۡتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَ ٰلِكَ دِینُ ٱلۡقَیِّمَةِ)
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” [Surat Al-Bayyinah 5]
Maka Allah memerintahkan kita ikhlas dalam beramal, bukan karena pujian, bukan mengejar eksistensi, bukan ingin terkenal namun beramal karena Allah.
Karena ketika seseorang ikhlas dalam beramal maka seberat apapun ujian yang menimpanya dia tidak mudah goyah. Dia tidak beramal karena mendapatkan pujian, atau meninggalkan amala karena tidak ada pujian dari manusia, namun dia ikhlas karean Allah.
4. Rajin Menuntut Ilmu.
Maksudnya menuntut ilmu agama, karena itu wasilah untuk mengetahui Allah, kitab-Nya dan juga Rosul-Nya. Bagaimana seseorang bisa Istiqomah sedangkan dia tidak mengetahui Allah dan Rasul-Nya?
Ilmu agama adalah salah satu wasilah paling agung yang membuat seseorang Istiqomah dalam ibadahnya. Karena ilmu yang bermanfaat akan membuat pemiliknya merasa takut kepada Allah Ta’ala. Dan rasa takut kepada Allah salah satu sebab yang memasukkan seseorang ke surga.
(وَلِمَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ)
“Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” [Surat Ar-Rahman 46]
Keutamaan Istiqomah
1. Amal yang paling dicintai oleh Allah walaupun sedikit
Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ رواه البخاري (6464)، ومسلم (783)
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.” HR. Bukhori, (6464) dan Muslim, (783)
2. Meraih Husnul khatimah
Allah Ta’ala berfirman,
(إِنَّ ٱلَّذِینَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَیۡهِمُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحۡزَنُوا۟ وَأَبۡشِرُوا۟ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِی كُنتُمۡ تُوعَدُونَ)
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” [Surat Fushilat 30]
Didalam tafsir Ibnu Katsir di jelaskan,
﴿تَتَنزلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ﴾ قَالَ مُجَاهِدٌ، وَالسُّدِّيُّ، وَزَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، وَابْنُهُ: يَعْنِي عِنْدَ الْمَوْتِ قَائِلِينَ:
Firman Allah “Malaikat-malaikat turun kepada merameka” Mujahid, Assudiy dan Zaid ibn Aslam dan Anaknya mengatakan; “para malaikat turun kemereka ketika sakarotul maut”.
اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita Husnul khatimah.
Wallahua’lam bisshowab.
***
Ditulis oleh: Muhamad Reza Nurudin, Lc. (Pengajar Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogjakarta, Alumni S1 Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir, Fakultas Syariah Islamiyyah)