Islam adalah agama yang mudah dan memudahkan. Allah tidak berikan ke susahan untuk umat Islam, demikian pula Allah tidak membebankan sesuatu kepada hamba-Nya melainkan sesuai kadar kemampuan yang ia miliki. Maka syariat Islam ini tidak datang untuk mempersulit dan menyempitkan kehidupan manusia, ia justru datang untuk menjadi rahmat dan kebaikan bagi mereka di dunia dan akhirat.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ هَذَا الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
“Sesungguhnya agama ini mudah, tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam agama, melainkan ia akan terkalahkan.” (HR. An-Nasai no.5049)
Allah Ta’ala berfiman,
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqarah: 185)
Syariat Islam hadir dengan berbagai kemudahan bagi setiap muslim, sedikit saja kita tengok kemudahan itu ada dalam perintah shalat. Nabi Saalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak bisa maka duduklah, dan jika tidak bisa maka shalat dengan berbaring” (HR. Bukhari)
Dalam hadis di atas Nampak jelas syariat memberi kemudahan bagi orang yang tidak mampu shalat dengan berdiri makai a boleh mengerjakan dengan duduk, bila pun duduk ia tidak mampu maka boleh mengerjakan shalat dengan berbaring. Sungguh indah dan mulia syariat Islam ini.
Imam An Nawawi rahimahullah berkata: “Sudah menjadi ijma’ umat Islam bahwa bagi siapa saja yang tidak mampu berdiri untuk melaksanakan shalat fardhu maka dilakukan dengan duduk dan tidak perlu mengulanginya lagi. Teman-teman kami berkata: “Pahalanya tidak berkurang dari pahala shalat dengan berdiri; karena dia memiliki udzur (alasan yang dibenarkan),”
Bila ada yang mengatakan agama Islam adalah agama yang berat, susah atau bahkan agama tetoris, maka katakanlah kepada mereka bahwa Islam adalah agama yang mudah, ilmiyah dan sesuai fitrah manusia yang sesungguhnya ia bukanlah agama yang sulit apalagi teroris.
Syaikh Ali Musthafa Thantawi rahimahullah mengatakan,
“Kata pertama dalam dustur Islam adalah Iqra (bacalah)’, bukan Qatil (bunuhlah)” atau Ightanin (rampaslah) dan juga bukan Saithitr (kuasailah). Karena Islam bukan agama perang, bukan agama harta, juga bukan agama kekuasaan. Tapi Islam adalah agama ilmu, agama yang mengajak untuk berfikir dan agama yang menuntun pada jalan hidayah.
Sungguh Islam agama yang mudah lagi memudahkan, dalam segala perintah yang Allah dan Rasulnya perintahkan pasti ada manfaat atau maslahat bagi hambanya Ketika mengerjakannya, begitupun dalam apa-apa yang Allah dan rasul-Nya larang terdapat kerusakan dan madharat yang mana Allah ingin hamba-Nya jauh dari hal tersebut.
Bila kita tidak tahu tentang adanya manfaat atau tidak atau adanya kerusakan atau tidak di dalam perintah dan larangan dari Allah Ta’ala, itu bukan berarti tidak ada namun hanya saja kita belum mengilmuinya atau ilmu kita masih sedikit sehingga kita belum tahu manfaat dan madharat dari setiap perintah Allah dan Rasul-Nya dalam syariat Islam ini.
Referensi:
Rowai’ At-Thanthawi
https://islamqa.info/ar/answers/67934
https://islamqa.info/ar/answers/228189