Bismillah
Maka dari itu marilah kita sejenak mempelajari apa itu qadar serta buah indah apakah yang akan diraih oleh seorang hamba ketika ia dapat beriman terhadap qadar dengan baik dan benar.
Apa Itu Qadar ?
Jiika disebut qadar Allah maka semakna dengan qadha’ Allah, begitu pula sebaliknya. Dan jika disebut bersama-sama maka masing-masing memiliki makna yang berbeda, yaitu:
– Qadha’ adalah apa yang Allâh subhanahu wa ta’ala putuskan pada makhlukNya, yang berupa mewujudkan, meniadakan, atau merubah. Sehingga qadar mendahului qadha’
1. Menyempurnakan Tauhid.
Beriman kepada taqdir adalah salah satu bagian dari tauhid rububiyyah, dan barangsiapa yang dapat menerapkan iman keoada taqdir dengan benar maka ia telah menerapkan tauhid rububiyyah secara utuh dalam kehiduannya, dan demikian pula barangsiapa yang tauhid rububiyahnyabtelah sempurna maka itu akan memudahkan seorang hamba untuk menerapkan tauhid uluhiyah.
2. Menambah Iman dan Mendapatkan Hidayah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. At-Taghabun: 11)
3. Menguatkan Keilhlasan.
التوكل هو ترك الإعتماد على الأسباب بعد بذلها
5. Menambah Rasa Takut Kepada Allah.
Orang yang beriman terhadap qadar dengan benar makan ia sadar bahwa tidak tahu bagaimakah dengan akhir hayatnya akankah husnul khatimah ataukah su’ul khatimah, denga hal ini maka akan membuat hatinya senantiasa bergetar dan menambah rasa takutnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Atha’ berkata: “tidaklah ku temui Sufyan Ats Tsauri melaikan ia sedang menangis, maka ku bertanya kepadanya, ada apa denganmu ? maka ia menjawab : sungguh aku takut kelak aku menjadi di hari kiamat menjadi orang yang celaka”.
6. Menguatkan Kesabaran Dalam Hidup.
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitab “Madarij As Salikin” berkata: “Siapa saja yang hatinya dipenuhi oleh ridha terhadap taqdir Allah subhanahu wa ta’ala maka Allah akan memenuhi hatinya denga kekayaan serta rasa aman dan qona’ah, dan menjadikan hatinya semakin cinta kepada Allah dan senantiasa bertawakal kepadaNya.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan langkah kita tuk senantiasa mendekatkan diri kepadaNya, dan agar kita dapat meraih manisnya iman kepada Allah ta’ala.
wallahu ta’ala a’lam
– Mudzakiroh Tauhid, Syeikh Shalih bin Abdul Aziz As Sindi Hafidzahullah
– Syarh Aqidah Washithiyyah, Syeikh Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin rahimahullah
Ditulis oleh : Muhammad Fatwa Hamidan