Setelah penulis menjelaskan makna syahadat yang merupakan pondasi utama Islam dan memberitahukan beberapa konsekuensinya,selanjutnya penulis memberikan penjelasan yang ringkas terkait rukun islam yang lainnya.
Penjelasan pertama adalah rukun kedua yaitu menegakkan shalat, dalam bahasa arab kata shalat memiliki makna berdoa, sebagai contoh dalam firman Allah Ta’ala:
وَصَلِّ عَلَيهِم إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُم
”Dan doakan lah mereka, karena doamu(muhammad) adalah sebuah ketenangan bagi mereka”.
menurut terminologi shalat adalah:
عبادة ذات أقوال وأفعال معلومة، مفتتحة بالتكبير، مختتمة بالتسليم
”ibadah yg terdiri dari perkataan dan perbuatan yg telah ditentukan syariat,dimulai dengan takbiratul ihram dan di tutup dgn salam”.
Maksud dari menegakkan adalah seorang muslim di tuntut untuk terus-menerus mengerjakan shalat pada waktunya dengan menyempurnakan/memenuhi seluruh syarat dan rukun. penjelasan lebih lengkap tentang shalat, zakat, puasa dan hajji berkenaan dengan rukun,syarat dan lainnya terdapat pada bagian ketiga dari kitab ini.
Rukun ketiga adalah menunaikan zakat, zakat memiliki makna suci,bertambah dan berkembang sehingga hakikat zakat tidaklah mengurangi harta dari seorang muslim bahkan zakat dapat membersihkan harta. menurut terminologi zakat adalah sejumlah harta yg dikeluarkan dari harta kepemilikan dan badan serta syariat telah menentukan kadar,jenis harta,waktu dikeluarkan dan golongan yg berhak menerima. Allah berfiman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada orang yg mengaku muslim untuk menunaikan zakat,tentu perintah ini terdapat rincian terkait pelaksaananya dan penulis akan menjelaskannya di bagian ketiga dari kitab ini pada bab zakat.
Rukun keempat adalah puasa, rukun ini berkaitan erat dengan bulan suci ramadhan, bulan yg mulia dengan berbagai peristiwa penting islam terjadi di dalamnya, diantaranya nuzulul quran, lailtul qadar, perang badar, dan fathul makkah.pengertian puasa adalah menahan diri,yaitu menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yg dapat membatalkan puasa dan akan datang rincian penjelasannya.
Kemudian rukun kelima atau yang terakhir adalah haji,yaitu menempuh perjalanan ke ka’bah dengan niat melaksanakan tuntunan ibadah hajji. penulis menekankan 2 hal bagi setiap muslim yg berusaha maksimal untuk melaksanakan 5 rukun islam, yg pertama melandasi semua amalannya diatas keikhlasan untuk menggapai keridhoan Allah dan berusaha memurnikan niat dari kotoran-kotoran hati seperti riya,’ujub,kesombongan dan lainnya. hal yg kedua adalah berusaha untuk mengerjakan 5 rukun islam dengan penuh keyakinan serta hati yg lapang menerima kebenaran hal ini(rukun islam).
seorang muslim hendaknya terus memurnikan niat dalam ibadahnya dan berusaha beribadah dengan penuh keyakinan untuk menerima kebenaran terhadap semua hal yang Allah perintahkan. apabila seorang muslim tidak ikhlas dlm menunaikan ibadahnya tentu Allah tidak akan menerima ibadahnya dan tidak akan mendapatkan ganjaran, dan apabila seorang muslim melaksanakan ibadah namun ragu bahkan tidak mempercayai kebenaran dlm perintah-perintah Allah maka dia telah melakukan hal yang Abdullah bin Ubay bin Salul lakukan terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
semoga kita senantiasa diberikan Allah petunjuk agar istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya dan berusaha semaksimal mungkin melandasi amalan kita diatas keikhlasan dan dada yang lapang menerima kebenaran islam ini.
Referensi: Disusun dan disadur dari kajian ilmiah ust Dr, Aris Munandar, SS, MPI berjudul:”Al-Buduuru At-Thaliatu bi Syarhi Ar-Risalati Al-Jaami’ah”
Ditulis Oleh : Muhamad Gozi, Lc