Bismillah…
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari)
Apa saja keberkahan dan keutamaan dibalik perintah makan sahur ?
Pertama, dengan makan sahur seseorang telah mentaati perintah Allah Ta’ala dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Allah berfirman :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71)
Kedua, wasilah terbaik agar kuat berpuasa serta dapat shalat subuh (berjamaah) tepat waktu. Disamping itu akan menjadikan badan lebih kuat dalam menjalani puasa. Sehingga iapun akan kuat untuk beribadah lainnya seperti membaca Al Quran dan beri’tikaf di madjid, dan kiat seperti inilah yang Allah cintai.
Nabi shallahu alaihi wa sallam bersada:
الْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Alla daripada Mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)
Ketiga, sahur adalah ibadah, bukan sekedar makan dan minum pada biasanya.
Keempat, menjumpai 1/3 malam terakhir yang mana pada saat itu Allah turun ke langit dunia.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Muslim)
Kelima, orang yang makan sahur mendapatkan shalawat dari Allah dan do’a dari para malaikat-Nya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)
Keenam, makan sahur sebagai pembeda antasa puasanya orang yang beriman dan puasanya ahli kitab.
Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur.” (HR. Muslim no).
Ibnu Daqiq Al ‘Ied rahimahullah berkata,
“Berkah (makan sahur) disini bisa berkmakna barakah di akherat, karena menegakkan sunnah mewajib seseorang mendapat pahala, begitu pula berkah disini juga bisa bermakna kebkahan di dunia, seperti untuk menguatkan badan sertmemper mudah seorang muslim mengisi harinya dengan amal shaleh.”
______
Referensi :
– Ihkam Al Ahkam, Ibnu Daqiq Al Ied
– Syarh Umdatul Ahkam, Abdurrahman bin Nashir As Sa’dy rahumahullah
***
Ditulis oleh : Muhammad Fatwa Hamidan
Mari bergabung menanam saham Jariyah dalam pembangunan PP Tahfidz Hamalatul Qur’an, Sanden, Bantul.
Klik gambar :