Home Artikel Bekal Ramadhan #3: Keutamaan Ibadah Puasa

Bekal Ramadhan #3: Keutamaan Ibadah Puasa

2757
0

 

Bismillah
Kaum muslimin yang semoga senantiasa dirahmati Allah ta’ala dimanapun anda berada, sungguh sudah menjadi fitrah manusia untuk menyukai hal-hal yang istimewa, lantas bagaimanakah diri anda sudahkah anda mencintai ibadah puasa yang mana Allah ta’ala telah mengistimewakan ibadah ini dibandingkan dengan beberapa ibadah lainnya ?

Maka mari kita simak dan kita pelajari bersama, apa saja keutamaan dan keistimewaan ibadah puasa, karena dengan kita mengetahui keutamaan sebuah ibadah maka hal itu akan membuat kita semakin mudah dan termotivasi untuk semangat dalam mengamalkan ibadah tersebut.

Berikut keutaman-keutamaan ibadah puasa:

donatur-tetap

1. Puasa Sebagai Perisai.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada para pemuda yang diliputi nafsu birahi untuk menikah. Jika dia tidak mampu untuk melaksanakannya, maka ia diperintahkan berpuasa yang dengannya ia mampu mengekang nafsu syahwatnya. Sebab puasa dapat menahan gejolak anggota tubuh dengan kelemahannya sehingga dapat mengekangnya dari tindakan yang menyimpang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda :

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu (ba’ah), maka hendaknya dia menikah, karena menikah itu dapat menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu untuk menikah, maka hendaknya dia berpuasa, karena puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan bahwa surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka dikelilingi oleh berbagai kesenangan syahwat. Oleh sebab itu, jelaslah kiranya bagi kita bahwa puasa itu dapat mementahkan syahwat dan menumpulkan ketajamannya yang bisa mendekatkan jiwa kepada api neraka, dan puasa itu bisa menjadi penyekat antara orang yang berpuasa dengan neraka.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

إنما الصيام جنة يستجن بها العبد من النار

“Puasa itu adalah perisai yang dapat melindungi diri seorang hamba dari api neraka” (HR. Ahmad).

Dan tentunya, hanya puasa yang ikhlash dan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya sajalah yang dapat menjadi perisai dari api neraka.

2. Puasa Dapat Memasukkan Seseorang ke dalam Surga.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa puasa itu dapat menjauhkan diri dari api neraka, yang otomatis mendekatkan dapat pelakunya kepada surga, bi-idznillaah.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Umamah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata :

أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت مرني بأمر آخذه عنك قال عليك بالصوم فإنه لا مثل له

“Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam. Maka aku berkata kepada beliau : ”(Wahai Rasulullah), tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dapat aku ambil darimu”. Maka beliau menjawab : “Hendaknya kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingan (pahala)-nya”. (HR. An-Nasa’i)

3. Dalam ibadah puasa terkumpul 3 macam kesabaran.

a) Kesabaran dalam ketaatan.
b) Kesabaran untuk meninggalkan kemaksiatan.
c) Kesabaran atas segala taqdir Allah ta’ala.

Dan subgguh atas amalan kesabaran tersebut Allah janjikan pahala tanpa batas.
Allah ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”. (QS Az-Zumar: 10)

Maka bagi oranga yang berpuasa ia pun akan mendapatkan pahala yang tak terhitung nilainya.

4. Puasa Menjauhkan diri Dari Api Neraka.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

من صام يوما في سبيل اللّٰه بعد اللّٰه وجهه عن النار سبعين خريفا

“Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allaj, maka Allah akan jauhakn wajahnya dari api neraka sejarah tujuhpuluh tahun perjalanan”. (HR. Bukhari)

Makna dalam hadits ini amatlah jelas bahwa orang yang berpuasa satu hari saja dalam rangkan untuk taat kepada Allah ta’ala, maka ia akan dijauhkan dari siksaan api neraka sejarah tujuhpuluh perjalanan. mala bagaimana dengan yang melakukan puasa selala satu bulan penuh?

5. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman :

وللصائم فرحتان يفرحهما إذا أفطر فرح بفطره وإذا لقي ربه فرح بصومه

“Dan bagi orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika (kelak) bersua dengan Robbnya atas amalan puasanya.” (HR. Muslim)

6. Bau Mulut Orang yang Berpuasa Lebih Harum di Hadapan Allah Ta’ala daripada Bau Misk (Kesturi).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Telah berfirman Allah ta’ala:

كل عمل بن آدم له إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به والصيام جنة فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث يومئذ ولا يسخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني امرؤ صائم والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله يوم القيامة من ريح المسك وللصائم فرحتان يفرحهما إذا أفطر فرح بفطره وإذا لقي ربه فرح بصومه

“Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberi pahala atasnya. Puasa itu adalah perisai, maka pada saat berpuasa hendaknya seseorang diantara kamu tidak melakukan rafats (yaitu : berjima’ dan berbicara keji) dan tidak juga membuat kegaduhan. Jika ada orang yang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya aku berpuasa”. Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi di hari kiamat.” (HR. Bukhari)

7. Doa Orang yang Berpuasa Mustajab.

Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:

إن للصائم عند فطره دعوة لا ترد

“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, saat ia berbuka adalah (waktu) do’a yang tidak tertolak (mustajab)”. (HR. Ibnu Majah)

Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku”. ( QS Al-Baqarah: 186)

Maka hendaknya bagi orang yang berpuasa senantiasa memperbanyak do’a kepada Allah ta’ala.

8. Menjadi Syafaat pada Hari Kiamat.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad)

Wallahu ta’ala a’lam

Referensi:

1. Ithaf Ahlu Al Iman Bidurus Syahr Ramadhan, Penerbit Dar Al Ashimah.
2. Majalis Syahr Ramadhan Al Mubarak, Penertbit Dar Al Ashimah.

Ditulis oleh: Muhammad Fatwa Hamidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here