Bismillahirrahmanirrahim…
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِن اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ َْ
“Zakat Fitri merupakan pembersih bagi yang berpuasa dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan kata-kata keji (yang dikerjakan waktu puasa), dan bantuan makanan untuk para fakir miskin.” (Hadits Hasan riwayat Abu Daud).
Dalam hadis yang lain Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
زكاة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين
“Zakatul Fitri sebagai pembersih untuk orang yang puasa dari perbuatan yang sia-sia dan Rafats. Dan sebagai makanan untuk orang-orang yang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dari hadis di atas, para ulama menyimpulkan bahwa Zakat Fitri adalah ibadah yang berkaitan dengan badan, bukan harta. Artinya, berfungsi menyucikan badan orang yang puasa dari tindakan sia-sia dan dosa, bukan untuk mensucikan harta seperti Zakat Mal (harta).
Mengingat Zakat Fitri adalah ibadah yang kaitannya dengan badan, maka terkait tempat penunaiannya adalah dimana badan kita berada saat kewajiban Zakat Fitri itu tiba, yaitu malam hari raya Idul Fitri. Misal posisi kita di Jogja, padahal asal dari Flores, maka di Jogja lah sebaiknya zakat Fitri ditunaikan, meski kita berasal dari Flores.
Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menjelaskan,
فأما زكاة الفطر فإنه يخرجها في البلد الذي وجبت عليه فيه ، سواء كان ماله فيه أو لم يكن
Zakat Fitri dikeluarkan di tempat dimana seorang dibebankan kewajiban zakat Fitri, baik hartanya di tempat tersebut atau di tempat lain. (Al-Mughni 4/134)
“…baik hartanya di tempat tersebut atau di tempat lain.” maksudnya, Zakat Fitri berbeda dengan Zakat Mal. Zakat Fitri berkaitan dengan badan, adapun Zakat Mal berkaitan dengan harta, sehingga tempat penunaiannya adalah dimana harta yang kita zakati berada.
Imam Nawawi rahimahullah juga memberikan keterangan yang sama,
إذا كان في وقت وجوب زكاة الفطر في بلد ، وماله فيه وجب صرفها فيه…. وإن كان في بلد وماله في بلد آخر، فأيهما معتبر؟ فيه وجهان أحدهما بلد المال كزكاة المال، وأصحهما بلد رب المال
Jika saat tibanya kewajiban zakat Fitri seorang berada di sebuah daerah, demikian hartanya juga berada di daerah yang sama, maka dia wajib menunaikan zakat Fitrinya di daerah tersebut…. Namun jika dia berada di suatu daerah sementara harta bendanya di daerah lain, mana yang menjadi pilihan tempat pengeluaran Zakat Fitri? Ada dua pendapat dalam Mazhab Syafi’i, satu menyatakan ditunaikan di daerah dimana (mayoritas, pent) harta seorang berada, sebagaimana Zakat Mal. Namun pendapat yang lebih telah adalah pendapat kedua : zakat Fitri ditunaikan di tempat dimana seorang berada (walaupun hartanya di tempat lain, pent).
(Al-Majmu’ Syarhul Muhazdzab 6/217-218)
Demikian..
Wallahua’lam bis showab.
Dikutip dari :https://konsultasisyariah.com/34915-dimana-zakat-fitrah-harus-ditunaikan.html
****
Ditulis oleh : Ahmad Anshori
(Pengajar PP Hamalatul Quran Yogyakarta. Alumni Universitas Islam Madinah)