Liburan bukanlah sekedar libur, rehat dan berhenti dari berbagai aktifitas yang biasa dijalani, namun liburan adalah pergantian dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, Ar-rohatu fii tabaaduli al-a’maal. Yang ada adalah melakukan pergantian antara satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya.
Momen liburan hendaknya diisi dengan berbagai kegiatan yang positif, bila Ketika di pesantren fokus dalam belajar maka ketika liburan di rumah bisa diisi dengan praktek fokus berbakti kepada kedua orang tua. Isilah waktu dengan hal-hal yang baik serta jangan sampai memiliki banyak waktu kosong karena orang yang mempunyai waktu yang kosong, maka fikirannya akan kosong, jika fikiran kosong maka yang akan mengisi kekosongan itu adalah setan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan Ketika liburan, agar liburan tidak sekedar menghabiskan waktu begitu saja, namun ada makna dan pahala yang bisa diraih:
- Takwa
Bertakwalah kepada Allah dimanapun berada. Takutlah kepada Allah, jangan hanya takut kepada manusia. Ingatlah, Allah selalu mengawasi kita. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَة تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354)
- Jaga Waktu
Gunakan waktu kalian di rumah untuk hal-hal bermanfaat, banyak ibadah, murojaah, istighfar, dan banyak berdoa kepada Allah. Jangan habiskan waktu kalian untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, namun tinggalkanlah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317 Syaikh Al Albani mengatakan hadis ini shahih).
- Waktumu untuk Berbakti
Jadikan kepulangan liburan ini sebagai kesempatan merealisasikan birrul walidain dengan sebaik-baiknya. Tunjukkan perubahan akhlak kalian yang lebih baik setelah belajar agama dengan semakin peduli dan sayang kepada orang tua kalian yang sangat berjasa kepada kalian.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra’ : 23-24)
- Berhias dengan Akhlak
Hiasilah dirimu dengan akhlakul yang mulia. Hormatilah yang lebih tua dari kalian dan sayangi yang lebih muda dari kalian.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang yang dituakan diantara kami”. (HR. At-Tirmidzi no.5445).
- Menjadi Pintu Kebaikan
Jadilah kamu sebagai teladan yang baik di masyarakat dan kunci pembuka kebaikan serta penutup keburukan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi jalan kebaikan, dan menjadi penutup jalan keburukan. Diantara manusia juga ada yang menjadi jalan keburukan, dan menjadi penutup kebaikan. Maka, berbahagialah orang yang Allah jadikan jalan-jalan kebaikan melalui tangannya. Dan celakalah bagi orang yang Allah jadikan jalan-jalan keburukan melalui tangannya.” (HR Ibnu Majah no. 237).
- Harus Waspada
Waspadalah dari fitnah medsos, tv, internet dan teknologi modern yang kerapkali menjerumuskan kita ke kubang dosa. Jangan gunakan gadget di kamar sendirian karena akan mudah diganggu setan, gunakanlah gadget secara bijak dengan pengawasan orang tua.
- Pilih Teman yang Baik
Hati-hati dari pengaruh buruk teman-teman buruk yang bisa meracuni agamamu. Selektiflah dan pilihlah sahabat-sahabat yang bisa menggandeng tanganmu menuju surga.
Demikian yang bisa kami nasehatkan, semoga para santri pesantren Hamalatul Quran Yogyakarta dalam mengisi waktu liburan dengan berbagai hal yang bernilai ibadah disisi Allah Ta’ala. Amiin
Ditulis Oleh: Muhammad Fatwa Hamidan
Artikel: HamalatulQuran.Com