Hadis (Rasulullah shallallahu ‘alaih wasallam menyukai ats-Tsuflu/sisa makanan pada bagian dasar panci).
Beberapa kali kami melihat sebuah poster di medsos yang menampilkan hadis perihal kesukaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap ats-Tsuflu.
Ats Tsuflu, sebagaimana yang disebutkan dalam sebagian referensi, bisa bermakna sisa makanan secara umum, atau sisa makanan pada bagian dasar panci dan periuk, atau bisa pula dimaknai ats-Tsarid (campuran roti, daging dan kuah).
Apapun maknanya, yang menjadi persoalan utama, apakah hadis di atas valid sehingga bisa disimpulkan bahwa beliau benar-benar menyukai ats-Tsuflu? Berikut ulasannya.
Teks Hadis
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ الثُّفْلُ.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaih wasallam menyukai at-Tsuflu.”
Diriwayatkan imam Ahmad, At Tirmidzi dalam as-Syamail, Al Hakim, dan Al Baihaqi, semuanya melalui jalur Abbad bin al-Awwam, dari Humaid, dari Anas bin Malik, dengan redaksi di atas.
Diriwayatkan juga oleh ibnu Sa’ad, dan Al Baihaqi melalui jalur Hammad bin Salamah dan Wuhaib bin Khalid, keduanya dari Humaid, dari Anas, kata beliau:
كَانَ أَحَبُّ الطَّعَامِ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الثُّفْلَ
“Makanan yang paling disukai oleh Umar radhiyallahu ‘anhu adalah at-Tsuflu.”
Kritik Hadis
Jalur riwayat di atas berporos di Humaid Ath Thawil. Murid-muridnya menyampaikan dua versi riwayat darinya, sebagaimana berikut ini:
A. Anas bin Malik menceritakan bahwa rasulullah shallallahu alaih wasallam menyukai at-Tusflu.
B. Anas bin Malik menceritakan bahwa makanan yang paling disukai Umar bin al-Khaththab adalah at-Tusflu.
Manakah yang benar dari dua versi riwayat di atas?
Imam Al Baihaqi rahimahullah telah memberikan keterangan bahwa versi kedualah (b) yang benar. Artinya, versi pertama (a) tidak lain hanyalah kesalahan informasi dari Abbad bin al-‘Awwam.
Kira-kira, Apa indikator yang menjadikan imam Al Baihaqi membenarkan versi kedua (b), dan bukan versi pertama (a)? Setidaknya terdapat dua Indikator:
- Informan versi kedua (b) lebih unggul secara kualitas dan kuantitas. Karena, informan versi pertama hanyalah ‘Abbad bin Awwam seorang. Sedangkan informan versi kedua adalah dua orang yang lebih kredibel dari ‘Abbad. Yaitu, Hammad bin Salamah dan Wuhaib bin Khalid.
- Hammad bin Salamah termasuk orang yang paling akurat dalam memberikan informasi dari Humaid. Bisa jadi, hal ini Karena Hammad bin Salamah adalah murid sekaligus keponakan Humaid.
Kesimpulan
informasi yang benar, bahwa yang menyukai at-Tsuflu dalam hadis tersebut adalah umar bin al-Khaththab, bukan rasulullah shallallahu ‘alaih wasallam. Abbad bin Awwam telah keliru menyampaikan redaksinya. Silahkan lihat skema di bawah.
Skema Sanad
Referensi
– Musnad Ahmad, XXI/26/no. 13300.
– As Syamail, no. 185.
– Al Mustadrak, IV/129/no. 7116.
– Syu’ab al-Iman, VIII/80-81/no. 5524 dan 5525.
– At Thabaqat al-Kubra, III/242.
– Tahdzib al-Kamal, I/481, II/279, IV/333.
– Mirqaat al-Mafatih, II/2718, versi maktabah syamilah.
***
Ditulis Oleh: Abu Huraerah, Lc. (Alumni PP Hamalatul Quran dan mahasiswa pascasarjana Jurusan Ilmu Hadis, Fakultas Hadis, Universitas Islam Madinah)
Artikel: www.HamalatulQuran.com