Home Artikel Alquran Tafsir Bacaan Bismillah

Tafsir Bacaan Bismillah

5350
0

Bismillah…

Pembaca yang budiman.

Basmalah (baca bismillah) bacaan yang sudah tidak asing di telinga kaum muslimin. Dalam amalan sehari-hari dianjurkan untuk memulainya dengan basmalah. Makan minum misalnya. Dalam hadis menyatakan bahwa urusan yang bernilai ketika tidak dimulai dengan basmalah maka itu buntung

Bersabda Rosulullah ‘alaihis sholatu wasallam :

كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ – أَوْ قَالَ : أَقْطَعُ

donatur-tetap

“Setiap perkataan atau perkara yang bernilai tidak di mulai dengan berdzikir kepada Allah maka itu buntung atau terputus.”

Dalam riwayat lain : basmalah.

Hadist di atas di nilai dhoif (lemah) oleh banyak ulama tetapi mempunyai jalan riwayat yang banyak. Syekh abdul ‘aziz bin baz di tanya tentang hadist di atas maka beliau berfatwa :

جاء هذا الحديث من طريقين أو أكثر عند ابن حبان وغيره، وقد ضعفه بعض أهل العلم، والأقرب أنه من باب الحسن لغيره، وبالله التوفيق

“Hadist ini datang dari ibnu hibban dan yang lainnya dengan dua jalan atau lebih, sebagian ulama melemahkan hadist ini tetapi yang paling tepat bahwa hadist ini hasan lighoirihi (beberapa hadist lemah yang bisa saling menguatkan).”

Walaupun hadist tersebut banyak yang melemahkan tetapi telah sepakat para ulama bahwa basmalah dianjurkan pada urusan-urusan yang bernilai.

Insyaallah pada artikel ini penulis akan sedikit menukilkan tafsir ulama dari basmalah ini.

 بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ada jar(ِب) dan majrur(ِاسْم) ini berhubungan dengan kalimat yang terhapus.

Adapun kalimat yang terhapus disesuaikan dengan apa yang dia ingin kerjakan pada suatu pekerjaan, sebagai contoh : Saya ingin makan dan saya memulai dengan membaca basmalah maka maknanya adalah “saya memulai makan ini dengan mengharap keberkahan dari semua nama-nama Allah”.

Karena kata اسم berbentuk tunggal yang diidzofahkan (digabungkan dengan kata lain) ini memberi arti keumuman semua nama-nama Allah yang baik.

Lafadz الله adalah nama tuhannya semua makhluk yang ada di alam ini, Dialah yang mempunyai  hak untuk diibadahi/di sembah. Tidak ada satu makhlukpun yang bernama allah hingga orang-orang yang keangkuhannya mengaku sebagai tuhanpun. Seperti fir’aun yang dia mengatakan أنا ربكم الأعلى sayalah rob kalian yang maha tinggi. Fir’aun tidak mengatakan “sayalah Allah” dia hanya mengatakan “sayalah sesembahan kalian”, maka lafadz Allah menjadi nama khusus bagi Rob semesta alam Dialah yang mempunyai sifat الرحمن الرحيم (maha pemurah maha penyayang) dua nama bagi Allah yang menunjukkah sifatNya الرحمة (kasih sayang) dan semua nama Allah mengandung sifatNya.

Apa perbedaan antara الرحمن (maha pemurah) dan الرحيم (maha penyayang)?

Nama الرحمن memberikan isyarat keumuman rohmat Allah, tidak memandang siapa dan apa makhluk itu hingga orang-orang kafir dan binatangpun mereka mendapat rohmatNya.

Adapun nama الرحيم memberikan isyarat kekhususan rohmat Allah yaitu rohmat Allah yang khusus untuk hambaNya yang beriman, maka Allah berfirman

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. Al-Ahzab : 43)

Maka nama الرحمن lebih umum untuk dinikmati semua makhluk tanpa batas, adapun الرحيم hanya untuk orang-orang mukmin saja.

Pembaca yang budiman.

Dalam bacaan basmalah ini ada petunjuk bahwa Allah mempunyai nama dan sifat dan inilah aqidah ahlus sunnah wal jama’ah yaitu mengimani bahwa Allah mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi sebagaimana Allah dan RosulNya telah memberi nama dan sifat untukNya.

Wallahua’lam.

Semoga bermanfaat

Refrensi:
– Tafsir alquran alkarim syekh al’ustaimin
– Tafsir as sa’di
– I’aanatul mustafid syarh kitab tauhid
– Majmu’ fatawa syeh bin baz / islamqa.Info

Ditulis oleh : Ahmad Fathoni, Lc.

(Pengajar PP Hamalatul Quran dan Alumni Fak. Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah)

Artikel: www.hamalatulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here