Home Artikel Alquran Serial Ahli Qiroat #19: Hafsh, Riyawat Paling Banyak Tersebar di Dunia

Serial Ahli Qiroat #19: Hafsh, Riyawat Paling Banyak Tersebar di Dunia

170
0

Nama lengkapnya adalah Abu Umar Hafsh bin Abu Dawud Sulaiman bin al-Mughirah al-Bazzaz al-Asdi al-Kufi. Beliau adalah anak tiri dari Imam ‘Ashim sehingga beliau tinggal satu rumah dengannya, dan dari Imam Ashim inilah lah beliau banyak belajar Al-Quran berkali-kali. Abu Hisyam ar-Rifa’i mengatkan “Tidak ada yang paling terkenal meriwayatkan bacaan Imam Ashim di Kuffah kecuali Hafsh bin Abu Dawud dan Abu Bakar bin ‘Ayyasy (Syu’bah).

Beliau lahir pada tahun 90 hijriyah, Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa beliaunlahir pada tahun 91 hijriyyah. Setelah belajar lama kepada Imam ‘Ashim beliau pergi ke Baghdad dan mengajarkan Al-Quran disana kemudian ke Makkah dan mengajarkan Al-Quran pula disana.

Beliau meninggal dunia pada tahun 180 hijriyah dan dimakamkan di kota Makkah, inilah yang di shahihkan oleh Ibnul Jazari tentang tahun wafatnya beliau.

Bacaan Al-Quran Berbeda dengan Syu’bah Walau Gurunya Sama

Walau beliau belajar Al-Quran langsung kepada ‘Ashim sebagaimana Syu’bah juga belajar langsung kepadanya, namun terdapat banyak perbedaan antara bacaan Hafsh dan Syu’bah, oleh karena itu banyak ulama yang mendiskusikan masalah ini.

donatur-tetap

Diriwayatkan dari Abu Syu’aib bahwa Hafsh berkata kepadanya, bahwa Imam Ashim berketa kepadanya,

ما كان من القراءة التي أقرأتك بها هي القراءة التي قرأت بها على أبي عبدالرحمن عن علي، وما كان من القراءة التي أقرأتُ بها أبا بكر هي القراءة التي كنت أعرضها على زر بن حبيش عن عبد الله

Bacaan Al-Quran yang aku bacakan kepadamu adalah bacaan yang ku ambil dari Abu Abdurrahman as-Sulami (secara umum riwayat) dari Ali bin Abi Thalib, adapun bacaan yang aku ajarkan kepada Abu Bakar (Syu’bah) adalah bacaan yang ku ppelajari dari Zirr bin Hubaisy Al-Asdi (jalur) dari Abdullah bin Mas’ud.

Ibnu Mujahid berkata: “Antara Hafsh dan Syu’bah terdapat 520 perbedaan huruf dalam bacaannya”

Mengapa Riwayat Hafsh Tersebar di Penjuru Dunia?

Sebuah fakta dan data yang ada, riwayat imam Hafsh adalah riwayat bacaan Al-Quran paling banyak tersebar di penjuru dunia. Ada banyak sekali pendapat dan alasan mengapa riwayat Hafsh dari jalur ‘Ashim dapat tersebar di penjuru dunia, Sebagian pendapat benar dan sebagian pendapat lainnya kurang tepat, berikut ini rinciannya

1. Pendapat yang Kurang Tepat

Sebagian orang berpendapat bahwa diantara sebab tersebabnya riwayat hafs adalah :

a. Riwayat hafsh lebih kuat dan shahih dari sisi sanad. Pendapat ini tidaklah benar, pasalnya setiap qiroat dari qiroat ‘asyroh memiliki kedudukan sama dari segi kuatnya sanad.

b. Riwayat hafsh paling dekat dan mirip dengan dialek Bani Quraisy, dan Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam merupakan keturunan Quraisy. Hal ini kurang tepat. Sebab diantara ciri khas logat atau dialek Quraisy adalah melafadzkan mim jam’ seperti pada kata (عليهم) “‘Alaihim ” dibaca menjadi “ ‘Alaihimuu ”, sedangkan hal tersebut tidak terdapat pada riwayat hafsh.

c. Riwayat hafsh merupakan riwayat yang paling mudah untuk dilafadzkan. Pendapat ini pun kurang tepat. Sebab ada beberapa riwayat lain yang lebih mudah untuk dilafadzkan, seperti riwayat As-Susi dari jalur Abu ‘Amr Al Bashri.

2. Pendapat yang Tepat

Inilah beberapa pendapat yang insyaAllah lebih tepat seputar sebab tersebarnya riwayat hafsh ke penjuru dunia:

a. Al-Quran pertama yang diterbitkan di Almania pada tahun 1106 Hijriyah dicetak menggunakan riwayat hafsh

b. Imam Hafsh melakukan safar dari Kufah ke berbagai negrei sembari mengajarkan Al-Quran disana, diantaranya ialah kota Baghdad dan Makkah

c. Berdirinya Daulah Utsmaniyyah menjadi salah satu faktor tersebarnya riwayat hafsh, pasalnya mereka mengutus para Imam, Qodhi dan ahli Al-Quran dari daulah ini guna mengajarkan Al-Qhuran menggunakan riwayat hafs kepenjuru dunia.

Referensi:

  • Ahasin Al-Akhbar, Abdul Wahhab Al-Hanafi.
  • Mabahits fi ‘Ilmi Al Qiroat, Abdul Aziz bin Sulaiman Al Muzaini
  • Ma’rifat Al-Qurro, Adz-Dzahabi.
  • https://www.alukah.net/culture/0/85848

Ditulis Oleh: Muhammad Fatwa Hamidan

Artikel: HamalatulQuran.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here