Home Artikel Sebab Agar Hati Menjadi Lapang Bag.3

Sebab Agar Hati Menjadi Lapang Bag.3

131
0

Hati merupakan salah satu amanah yang dtitipkan Allah kepada manusia. Tugas manusia adalah menjaganya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hati perlu dijaga dan dirawat agar tidak terjatuh pada hal yang keliru, seperti keyakinan yang menyimpang, mudah membenci, dendam, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk penjagaan terhadap hati adalah dengan  berusaha membuatnya lapang.

Diantara sebab agar hati bisa menjadi lapang adalah:

Mendapatkan Ilmu yang Bermanfaat:

Setiap hamba yang mendapatkan tambahan ilmu syar`I yang bersumber dari Alquran dan sunnah Nabi maka akan bertambah juga kelapangan hati dan keadaan jiwanya. Karena mendapatkan ilmu hakekatnya menambah kebahagiaan serta keberhasilannya di dunia dan di akhirat Allah Subhanahu Wata`ala berfirman:

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ

“Allah akan  mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan juga orang-orang yang berilmu” (QS Al-Mujadilah:11)

donatur-tetap

Selain itu, keistimewaan di atas ilmu bagaikan sebuah taman yang teduh bagi orang yang beriman dia bisa bersenang-senang di sana sambil memetik buah-buahan. Sehingga yang dia rasakan di taman itu adalah suasana penuh kebahagiaan.

Saking menakjubkannya suasana sebuah taman,   sebagian ulama menamai kitab-kitab mereka dengan taman. Diantara mereka ada yang memberi nama Roudhotul `Uqola yang artinya taman bagi orang-orang yang berakal. Diantara mereka ada yang memberi nama kitabnya dengan Bustanul `Arifin yang artinya kebun bagi orang yang mengenal Allah. Diantara mereka ada yang menamakan kitabnya dengan Riyadhus Sholihin yang artinya taman-taman untuk orang sholeh.

Bagi seorang penuntut ilmu, janji mendapatkan surga yang penuh kenikmatan sangat lebih dari cukup sebagai hadiah atas perjuangannya mendapatkan ilmu. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallohu Alaihi Wasallam.

  وَمَنْ ‌سَلَكَ ‌طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ ‌طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga (HR Muslim : 2699)

Sebab lainnya agar hati menjadi lapang adalah:

Kembali Kepada Allah dan Memberikan Kepedulian yang Baik Kepada Nya

Kembali kepada Allah dan memberikan kepedulian Kepada Nya merupakan salah satu bentuk ibadah dan ketaatan. Sedangkan ibadah dan ketaatan adalah bentuk istirahatnya hati, kenyamanan dan kesejukan jiwa, serta kebahagiaan hati.

Ibnul Qoyyim Rahimahullohu Ta`ala mengatakan:

“Apabila kembali kepada Allah, mencintainya dengan sepenuh hati, memberikan kepedulian kepadanya, dan merasakan nikmat dalam beribadah kepadanya, maka sungguh tidak ada yang lebih berpengaruh terhadap lapangnya hati kecuali dengan hal-hal demikian itu.” (Zaadul Ma`ad: 2/23)

Jika bisa diibaratkan perasaan di atas seperti seseorang mengatakan “Jika suasana hatiku sekarang ini seperti suasana di surga, maka aku sedang dalam kehidupan yang baik.” Contohnya dalam sholat, betapa banyak di dalam sholat itu ada hal-hal yang menyejukkan diri, mengistirahatkan jiwa dan menenangkan hati seorang mukmin. Sampai-sampai nabi Shallallohu Alaihi Wasallam mengatakan bahwa sholat adalah salah satu bentuk istirahat:

“Kumandangkanlah iqomah wahai bilal dan istirahatkan kami dengan sholat.”  (HR Abu Dawud dalam Sunannya: 4986)

Dan dalam riwayat lain beliau bersabda:

“Dijadikannya kesejukan dalam diriku saat sedang sholat.”  (HR An-Nasai dalam Al-Mujtaba: 3940)

Ibnul Qoyyim Rahimahullohu Ta`ala telah merinci amalan orang-oang yang bertaqwa, diantaranya:

“yang pertama kali terbesit pada diri seorang yang bertaqwa setelah bangun dari tidurnya adalah bersegera mengambil wudhu dan mendirikan sholat sebagaimana yang Allah perintahkan. Apabila telah selesai melakukan kewajibannya tersebut, dia menggunakan waktunya untuk membaca Alqur`an dan berdzikir sampai terbit matahari kemudian melanjutkan dengan sholat duha. Kemudian dia bangkit dan berusaha mencari salah satu sebab (mendapatkan rezeki).

Apabila telah datang waktu duhur, dia segera bersuci dan bersegera menuju ke shaf pertama lalu menunaikkan kewajiban sebagaimana yang diperintahkan baik itu syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, sunnah-sunnahnya, dan hak-hak yang berkaitan dengan hati baik itu kekhusyuan, merasa diawasi, dan menghadirkan segenap jiwa dihadapan Allah, maka ketika dia telah selesai dari shalatnya akan merasakan dampak pada hati dan jiwanya beserta seluruh keadaannya. Dan dampak itu itu akan terlihat dari wajahnya, lisannya,  dan anggota badannya.”

Disadur Oleh: Malki Hakim, S.H dari video:

https://www.youtube.com/watch?v=EySaI4UnW1I

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here