Pada juz 21 ini berisikan surat Al-Ankabut ayat 46-69, Surat Ar-Rum, surat Lukman, surat As-Sajdah dan surat Al-Ahzab ayat 1-30. Berikut ini isi pokok kandungan pembahasan yang ada pada juz dua puluh satu.
Surat Al-Ankabut ayat 46-69
1. Pada Juz ke-21 ini diawali dengan perintah untuk berdebat dengan Ahli Kitab dengan cara yang baik.
2. Diakhir surat Al-Ankabut terdapat didalamnya ajakan untuk merenungi kekuasaan Allah ta’ala
Surat Ar-Rum
1. Surat Ar-Rum diawali dengan menyebutkan kekalahan bangsa Romawi, dan Allah akan memberikan kemenangan kepada siapa pun yang Dia kehendaki.
2. Perhatikan diawal surat Ar-Rum bagaimana Allah mengutuk kaum musyrik karena mereka mengabaikan kehidupan akhirat!
3. Didalamnya terdapat Ajakan untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah sehubungan dengan penciptaan manusia
4. Kembali menyebutkan beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah ta’ala di alam semesta dan diakhiri dengan ajakan bersabar.
Surat Lukman
1. Surat Luqman diawali dengan uraian tentang orang-orang yang berbuat baik dan pahalanya, kemudian disusul dengan menyebutkan orang-orang yang berbuat baik untuk kesenangan dan imbalannya.
2. Nasehat Lukman kepada anaknya
Surat As-Sajdah
1. Dalam surat As-Sajdah menyebutkan beberapa ciri-ciri orang beriman.
2. Diakhir surat As-Sajdah terdapat seruan untuk merenungkan ayat-ayat Allah dan berpaling dari orang-orang yang keras kepala.
Surat Al-Ahzab ayat 1-30
1. Surat Al-Ahzab dimulai dengan seruan kepada Nabi untuk bertakwa!
2. Memberikan penghormatan kepada ummahaatulmukminin (ibu orang-orangberiman
3. Menggambarkan indahnya Perang Al-Ahzab yang menunjukkan kondisi umat Islam dan orang-orang munafik .
Faidah dari Juz 21
1. Bagaimana mungkin seseorang itu takut terhadap rizkinya padahal Allah telah menjamin rizki semua makhluknya ;
وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ankabut:60)
2. Mengikuti syahwat adalah salah satu gangguan terbesar dalam menerima kebenaran;
بَلِ ٱتَّبَعَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَهْوَآءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ فَمَن يَهْدِى مَنْ أَضَلَّ ٱللَّهُ ۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِين
“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.”(QS. Ar-Rum:29)
Referensi : Hidayat Al-Ajza’ karya syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil
Ditulis Oleh: Muhammad Sufyan, Lc