Pada juz 20 ini berisikan surat Al-Naml ayat 56-93, Surat Al-Qashas dan surat Al-Ankabut ayat 1-45. Berikut ini isi pokok kandungan pembahasan yang ada pada juz dua puluh.
Surat An-Naml ayat 56-93
1. Dalam kisah Nabi Luth ‘alaihissalamdiperlihatkan bahwa orang orang yang melampaui batas yaitu kaum Nabi Luth mereka membenci orang-orang suci diantara mereka.
2. Didalam surat An-Naml memuat 5 pertanyaan yang menjadi landasan tauhid dan menjelaskan kebenarannya kepada setiap orang yang berakal budi.
3. Surat An-Naml diakhiri dengan menyebutkan beberapa peristiwa kiamat, yang mana peristiwa tersebut dapat menggetarkan hati.
Surat Al-Qashas
1. Surat Al-Qashash diawali dengan meyakinkan orang-orang beriman yang tertindas tentang masa depan mereka, bahwa Allah ta’ala akan memberi mereka kesuksesan di muka bumi. Hal ini ditunjukan dengan merinci kisah kelahiran Nabi Musa ‘alaihissalam , bagaimana beliau dibesarkan di Istana Fir’aun.
2. Didalam surat ini terdapat rincian tentang kelahiran, pengasuhan dan kisah-kisah Nabi Musa ‘alaihissalam di Mesir.
3. Kisah Qarun dengan hartanya menunjukan bahwa harta itu buruk bagi pemiliknya jika ia tidak mengetahui hak Allah atas harta tersebut.
4. Diakhir surat Al-Qashash sebuah indikasi bahwa sebagaimana Nabi Musa ‘alaihissalam diusir dari negerinya dan kemudian kembali, demikian juga Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
Surat Al-Ankabut ayat 1-45
1. Pada awal surat Al-Ankabut membicarakan tentang macam-macam godaan yang menimpa orang beriman dan menghimbau agar orang-orang beriman bersabar atasnya dan diakhir surat dijelaskan jalan keluar dari godaan-godaan tersebut.
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al-Ankabut:69)
Faidah dari Juz 20
1. Salah satu nikmat terbesar dari tauhid adalah mendapat keamanan diakhirat;
مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ خَيْرٌ مِّنْهَا وَهُم مِّن فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ ءَامِنُون
Artinya: “Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.” (Qs. An-Naml:89)
Sebagaimana hal ini juga terjadi pada mereka di Dunia;
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. AL-An’am:82)
2. Membunuh orang secara tidak adil adalah salahsatu bentuk kedzaliman di muka bumi;
إِن تُرِيدُ إِلَّآ أَن تَكُونَ جَبَّارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَن تَكُونَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِينَ
Artinya: “Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian”.(QS. Al-Qashash:19)
Referensi : Hidayat Al-Ajza’ karya syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil
Ditulis Oleh: Muhammad Sufyan, Lc