Juz 1 berisikan surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 141. Berikut ini poin-poin pokok pembahasan dalam juz 1 beserta dengan beberapa faidah yang ada
Surat Al-Fatihah
Surat ini berisikan tentang pujian kepada Allah Ta’ala, mengingatkan akan hari akhir, pentingnya ikhlas dalam beramal, kewajiban mentauhidkan Allah, hakekat hidayah serta golongan yang mendapatkan hidayah serta golongan yang terhalang dari hidayah.
Surat Al-Baqarah Ayat 1-141
Poin pokok dalam surat ini adalah
1. Penegasan akan agungnya agama Islam dibandingkan agama-agama sebelumnya dan pondasi untuk penyucian jiwa bagi setiap insan.
2. Penjelasan terkait syariat-syariat Islam kepada Umat Islam serta sarana apa saja yang bisa digunakan untuk menuju islah (perbaikan) di masyarakat.
3. Surat Al-Baqarah menerangkan tentang 3 golongan manusia, yaitu:
- Golongan Mukmin
- Golongan Kafir
- Golongan Munafik
Kemudian dijelaskan panjang lebar terkait golongan orang-orang munafik, sembari diberikan perumpamaan-perumpamaan terkait mereka. Dan ini adalah perumpamaan yang pertama muncul di dalam Al-Quran.
4. Dialog antara Malaikat dengan Allah Ta’ala, Kisah Nabi Adam ‘alaihissalam.
5. Kisah Bani Israil, korelasinya dengan Rasulullah dengan adanya Wahyu dari Allah Ta’ala. Seperti kisah perintah menyembelih sapi dan larangan untuk ragu dalam menerima syariat dan perintah dari Allah Ta’ala, karena hal itu dapat menghitamkan hati.
6. Kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun baitullah (Ka’bah)
Faidah dari Juz 1
1. Diantara nikmat dari Allah Ta’ala adalah menampakkan pembinasaan musuh Allah di hadapan hamba-hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذۡ فَرَقۡنَا بِكُمُ ٱلۡبَحۡرَ فَأَنجَيۡنَٰكُمۡ وَأَغۡرَقۡنَآ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ وَأَنتُمۡ تَنظُرُونَ
Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir’aun dan) pengikut-pengikut Fir’aun sedang kamu menyaksikannya. (QS. Al-Baqarah : 50)
2. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذۡ قُلۡتُمۡ يَٰمُوسَىٰ لَن نَّصۡبِرَ عَلَىٰ طَعَامٖ وَٰحِدٖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja. (QS. Al-Baqarah: 61)
Salah satu perkara yang berbahaya adalah rasa bosan terhadap banyaknya nikmat yang ada, hal ini sejatinya muncul dan bentuk dari kurangnya rasa syukur kepada sang pemberi nikmat yaitu Allah Ta’ala.
3. Waktu beramal shaleh adalah waktu mustajab berdo’a. Dimana ketika Nabi Ibrahim membangun Ka’bah maka beliau berdoa dan meminta kepada Allah.
وَإِذۡ يَرۡفَعُ إِبۡرَٰهِـۧمُ ٱلۡقَوَاعِدَ مِنَ ٱلۡبَيۡتِ وَإِسۡمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّآۖ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 127)
Refersnsi: Hidayat Al-Ajza’ karya syaikh Umar bin Abdillah Al-Muqbil