Saat ini ketika wabah corona atau covid-19 telah menyebar diberbagai belahan dunia, membuat banyak lembaga pendidikan baik itu formal atau non formal membuat kebijakan dengan meliburkan KBM di kelas dan diganti dengan pembelajaran secara online.
Hal ini sejatinya adalah bentuk aplikatif dari himbauan pemerintah #dirumahaja.
Dan dengan banyaknya pembelajaran secara online tersebut maka akan semakin nampak jelas siapa sajakah penuntut ilmu yang tulus hatinya dengan memuliakan ilmu ketika belajar via online dan mana penuntut ilmu yang sebaliknya, meninggalkan adab-adab menuntutu ilmu hanya karena KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tidak berjalan dengan tatap muka secara langsung.
Syeikh Shaleh Al-‘Usoimiy hafidzahullah berkata,
مَنْ لَا يُكْرِمُ العِلْمَ لَا يُكْرِمُه العِلمُ
“Siapa yang tidak memuliakan ilmu, maka ilmu tidak akan memuliakannya”
Karena sejatinya walaupun kini KBM dialaksanakan secara online hal seperti ini tetaplah disebut sebagai majlis ilmu.
Syeikh Abdullah As Sulmi hafidzahullah dalam salah satu kajian online beliau berkata, “Sungguh tdaklah diragukan bahwa majelis kajian ini (online) dengan izin Allah adalah majelis yang dikerumuni para malaikat baik yang hadir bersama kami di studio atau pun yang menyimak dan memperhatikan kajian di balik komputer sambil memegang pena dan mencatat pelajaran yang disampaikan maka mereka ini dengan izin Allah termasuk orang orang yang dikerumuni malaikat.”
Walau tidak bertatap muka secara langsung dengan sang guru adab-adab dalam menuntut ilmu haruslah tetap dijaga, sehingga dengan adab yang baik tersebut Allah Ta’ala berkenan menganugrahi kita ilmu.
Imam Ahmad rahimahullah berkata :
إنما العلم مواهب يؤتيه الله من أحب من خلقه
“Sesunguhnya ilmu itu ialah pemberian dari Allah, Allah berikan kepada siapa yang Dia sukai dari ciptaan-Nya.”
Yusuf bin Al-Husain rahimahullah berkata,
بالأدب تفهم العلم
“Dengan adab maka engkau akan memahami ilmu.”
Hal ini karena orang yang beradab akan dipandang sebagai orang yang layak mengembn ilmu, sehingga
ilmu itu akan diberikan kepadanya. Sementara orang yang kurang adab, ilmu terlalu berharga untuk menjadi sia-sia disisinya.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Madarij As Salikin berkata, “Adab seseorang menjadi tanda kebahagiaan dan keberuntungannya. Kurangnya adab adalah tanda kesengsaraan dan kerugiannya. Tidak ada yang serata dengan adab dalam hal mendatangkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan sebab terbesar yang dapat menghalangi seseorang dari kebahagiaan dunia dan akhirat adalah sedikitnya adab.”
Maka dari itu sebagai seorang penuntut ilmu sejati lazim baginya untuk senantiasa menjaga adab baik ketika majlis ilmu secara tatap muka atau pun via online.
Berikut, adalah beberapa adab yang baik saat belajar secara online:
1. Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Semata-mata hanya mengharap wajah Allah Ta’ala, bukan tujuan duniawi, seperti tuntutan sekolah, guru atau orang tua. Karena seorang yang menuntut ilmu dengan tujuan duniawi diancam dengan adzab neraka.
2. Mepersiapkan tempat yanng nyaman untuk belajar, serta buku, kitab dan alat-alat belajar lainnya sebelum pembelajaran dimulai.
3. Mendengarkan matari yang disampaikan oleh guru dengan cermat.
4. Jangan menyela dan mengganggu guru ketika menyampaikaan materi.
5. Menulis atau mencatat setiap faidah dan point-point inti terkait materi yang disampaikan.
6. Memperhatikan buku yang sedang dibaca oleh guru.
7. Berpakaian yang rapi sebagaimana saat ingin berangkat ke tempat belajar.
8. Jangan bermain dengan gadget dan semisalnya, yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Wallahu ta’ala a’lam
Referensi:
– Ta’dzimul Ilmi, karya Syeikh Shaleh Al ‘Ushoimi
– Bahjah Ath Thalab fii Adabi Ath Thalab, karya Syeikh Shaleh Al ‘Ushoimi
Ditulis Oleh: Muhammad Fatwa Hamidan (Alumni PP. Hamalatul Quran dan Mahasiswa fakultas syariaah Universitas Islam Madinah)