Saat membaca Al-Quran dan sampai pada surat Al Ahzab, mungkin pernah terbesit sebuah pertanyaan :
“Mengapa ada tambahan alif pada lafadz (ٱلسَّبِیلَا۠) (ٱلرَّسُولَا۠) (ٱلظُّنُونَا۠)padahal tidak ada tanwin disitu?”
Perlu diketahui bahwa alif yg terdapat pada akhir ketiga lafadz tersebut dalam bahasa arab sering diistilahkan sebagai alif taronnum. Ia sendiri merupakan alif tambahan yang bertuga membuat huruf akhir yg berharokat fathah memungkinkan untuk dibaca meskipun kita berhenti pada lafadz tersebut. Para ulama memberikan beberapa alasan munculnya alif tersebut pada 3 lafadz diatas :
* Terdapat sebagian kabilah bangsa arab yg memang kerap mengakhiri kalimat mereka dengan alif taronnum ini.
* Agar akhir dari tiap ayat menjadi seragam pada surat ini, yaitu dengan alif pada akhirnya. Namun sebagian ulama membantah alasan ini, sebab pada ayat ke empat pada surat ini ditutup dengan lafadz yang tidak berakhiran alif, yaitu :
Jika perhatikan, lafadz yang terdapat pada ayat ke-empat dan ayat ke-enampuluh tujuh merupakan lafadz yg sama (السبيلا) akan tetapi tambahan alif hanya terdapat pada ayat ke-67. Hal ini semakin menegaskan bahwa terdapat “rahasia” yang tersembunyi dibalik ayat 67 tersebut.
* Sebagian ulama kemudian berusaha menggali makna yang terkandung dibaliknya, sebab terdapat sebuah kaidah masyhur yang berbunyi :
زيادة في المبنى تدل على زيادة في المعنى
“Bertambahnya struktur suatu kata menunjukkan adanya tambahan makna didalamnya”
Dalam ketiga lafadz tersebut tambahan alif menunjukkan besarnya suatu perkara yang sedang dibahas.
Ayat 10 :
“(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah.”
Ayat tersebut menggambarkan gentingnya keadaan kaum muslimin pada saat perang Ahzab hingga membuat sebagian dari mereka berprasangka buruk bahwa Allah tidak akan menolong mereka dan sebagainya. Allah ta’ala juga menggunakan lafadz jama’ pada (الظنونا) yg menunjukkan banyaknya prasangka yg ada dalam pikiran kaum muslimin saat itu.
Dalam Tafsir Al Muyassar disebutkan :
وتظنون بالله الظنون السيئة أنه لا ينصر دينه، ولا يعلي كلمته
“Dan saat itu kalian membuat berbagai prasangka buruk terhadap Allah, bahwa Dia tidak akan menolong agama-Nya dan tidak akan meninggikan kalimatNya (Laa ilaaha illAllah)”
Ayat 66 & 67 :
Adapun tambahan alif pada kedua ayat diatas menggambarkan besarnya penyesalan orang-orang kafir di hari kiamat nanti, sekaligus menunjukkan agungnya kedudukan seorang Rasul Allah.
Faidah Tambahan :
Jika kita perhatikan dengan seksama, akan kita dapati adanya tanda bulatan kecil diatas alif taronnum pada ketiga ayat tersebut. Tanda bulatan seperti itu biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa huruf tersebut tidaklah dibaca. Apa alasan dituliskannya tanda tersebut? Jawabannya ialah karena dalam riwayat Hafs ketiga alif tersebut hanya dibaca saat kita waqof pada akhir ayat-ayat tersebut. Sebab saat membaca lanjut (menggabungkan dengan ayat setelahnya) ia akan hilang alias gugur. Untuk lebih jelasnya bisa didengarkan pada audio dibawah ini :
Surat Al Ahzab ayat 10 – 11 :
Surat Al Ahzab ayat 66 – 68 :
======================
Referensi :
Tafsir Al Muyassar
Hujjah, Ibnu Zanjalah
Unwan Ad Dalil, Ibnul Banna Al Marokisy
I’jaz Ar Rosmil Quran, Muhammad Syamlul