Kehidupan yang bersih dan sehat merupakan bagian yang tak terlepas dari keseharian Rasulullah Sahllalohu Alaihi Wasallam. Selain memberikan contoh, beliau juga memberikan perintah kepada umatnya agar menjaga dua hal penting tersebut. Namun bagi sebagian pengkritik islam, islam itu jorok. Kesimpulan ini diambil dari hadis tentang perintah mencelupkan lalat yang hinggap dipermukaan air minum.
Dalam rangka menimbulkan keraguan pada diri seorang muslim, mereka menekankan bahwa hadis itu adalah perintah mutlak. Jika perintah tidak dilaksanakan maka berakibat dosa. Namun jika dilasanakan, lalat membawa banyak bakteri karena hinggap di tempat-tempat yang kotor.
Berikut ini adalah hadis yang sering dijadikan bahan kesimpulan negative tentang islam oleh apologet Kristen:
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ، فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `Anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallohu Alaihi Wasallam Bersabda: “Jika seekor lalat jatuh ke dalam minuman salah seorang di antara kalian, celupkanlah seluruhnya, lalu buanglah, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawar.” (HR. Bukhari no. 3320)
A. Memahami Hadis
Pertama, Hadis ini berisi bimbingan untuk mencelupkan lalat yang jatuh ke dalam air minum. Alasan secara zahirnya adalah bahwa pada salah satu sayapnya terdapat obat, dan pada sayap lainnya terdapat penyakit. Sehingga dengan pencelupan tersebut timbullah obat bagi penyakit yang ada pada sayap yang lain. (Attaudih Lisyarhil Jami` As-Sahih, 27 : 570)
Kedua, perintah pencelupan bukanlah suatu hal yang wajib dan harus dilakukan. Akan tetapi perintah itu bagian dari bimbingan Rasulullah. Beliau membimbing dengan memberikan solusi bahwa penyakit yang dibawa lalat bisa dihilangkan dengan mencelupkan sayap lalat tersebut. (Fathul Bari, 10 : 250)
Ketiga, apabila hal ini merupakan bimbingan dan bukan perintah yang hukumnya wajib, maka seorang muslim boleh memilih cara yang bagi dia nyaman untuk dilakukan. Diperbolehkan memilih mencelupkan lalat yang terlanjur jatuh pada minuman kemudian diminum. Atau juga boleh mengganti minuman lain yang belum tercampur lalat.
Keempat, bimbingan dari Rasulullah ini sangat menggemberikan terlebih lagi bagi mereka yang sedang kekurangan air. Seperti zaman dulu yang serba terbatas atau orang yang tinggal di daerah yang sulit mendapat air bersih. Apabila ada lalat jatuh pada minuman mereka, dan minuman tersebut satu-satunya yang tersisa, maka tidak perlu khawatir untuk meminumnya karena Rasulullah sudah menyampaikan solusinya.
B. Fakta Ilmiah
Pertama, apa yang disampaikan Rasulullah bukan kehendak beliau pribadi. Tapi bagian dari wahyu yang ilmunya bersumber dari Allah sang pencipta Alam.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ
“Tidaklah yang diucapkannya itu dari keinginannya. Tidak lain itu Adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS An Najm : 3-4)
Ilmu Allah mencakup apa yang sudah diketahui manusia dan yang belum. Oleh karenanya banyak hal yang dahulu belum diketahui manusia tapi sudah disebutkan dalam Alquran maupun hadis dan terbukti sekarang.
Kedua, telah diteliti oleh banyak dokter bahwa apabila lalat digosokkan ke bagian yang terkena sengatan lebah dan kalajengking maka dapat memberikan manfaat yang nyata untuk luka tersebut. Tidak hanya itu, bahkan bengkak yang muncul di sekitar mata apabila digosok dengan lalat yang kepalanya sudah dipotong, maka bengkak itu insya Allah bisa sembuh (Zaadul Ma`ad, 4 : 103).
Ini menunjukkan bahwa apa yang dibawa lalat bukan hanya menjadi penawar penyakit yang dibawa lalat, tapi lebih dari itu bahkan bisa menjadi penawar untuk luka akibat sengatan dan bengkak.
Ketiga, telah dilakukan penelitian di Jerman pada tahun 1871, seorang ilmuan bernama Brefild dari Universitas Hall menemukan bahwa dalam badan lalat terdapat mikroba-mikroba (bakteri-kuman) yang diberi nama ambazamuski dari golongan antomofterali. Mikroba-mikroba tersebut dapat membunuh kuman-kuman penyakit. Mikroba tersebut terjaga dari bersentuhan dengan tempat mendaratnya lalat di tempat kotor sehingga dapat digunakan untuk penawar kuman penyakit (Isnayanti, 2025).
Keempat, terdapat uji coba oleh tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim. Mereka menggunakan beberapa spesies lalat dan menggunakan dua sempel air. Cawan satu terdapat air yang dicelupkan lalat dengan menenggelamkan tubuh secara sempurna. Adapun cawan kedua hanya salah satu sayapnya saja yang dicelupkan tanpa membenamkan semuanya.
Hasilnya, cawan kedua ditumbuhi oleh koloni bakteri Patogen tipe E.Coli yang menjadi sebab timbulnya banyak penyakit seperti diare. Adapaun cawan 1, pada mulanya terdapat koloni kecil tipe E.Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikro organisme yang disebut Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Inilah yang menjadi sebab terhambatnya perkembangan bakteri negative (Ulya Fiktriyati, 2019).
C. Mengembalikan Argumen dengan Fakta Bible
Dalam bible terdapat perintah yang mengaitkan dengan sesuatu diluar kebiasaan manusia yang sehat dan bersih. Diantaranya adalah:
Pertama, Ritual Minum “Darah Tuhan”
Yohanes 6:53 : Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging anak manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”
Yohanes 6:54: “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Yohanes 6:55: “Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.”
Kedua, Perintah Memasak Makanan di Atas Kotoran
Yehezkiel 4:12: “Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di atas kotoran u manusia yang sudah kering di hadapan mereka.”
D. Kesimpulan
1. Syari`at islam mengkonfirmasi bahwa pada lalat terdapat penyakit dan hal ini dibuktikan oleh penelitian. Sehingga umat islam dapat berhati-hati ketika ada lalat yang berterbangan disekitar makanan dan minuman. Sedangkan bible hanya menyebutkan objek yang kotor tanpa mengkonfirmasi bahwa objek tersebut terdapat bakteri dan penyakit.
2. Syari`at islam memberikan solusi ketika kondisi diluar kendali menusia seperti jatuhnya lalat pada minuman. Yang mana umumnya manusia tidak ingin minumannya dihinggapi lalat. Tapi karena di luar kendali mereka, sehingga diperlukan solusi atas kondisi tersebut. Sedangkan bible hanya memerintahkan untuk bertindak kotor.
3. Adanya obat penawar dalam hadis telah terbukti secara penelitian setelah 1000 tahun lebih sejak hadis tersebut diucapkan nabi. Ini menunjukkan mukjizat Nabi Shallallohu Alaihi Wasallam.
4. Perintah yang hukumnya wajib dijalankan berkaitan dengan objek yang dinaggap jorok, bukan terdapat pada hadis pencelupan lalat. Karena hadis pencelupan lalat bersifat Tindakan opsional. Tapi perintah yang terdapat penekanan justru terdapat pada bible untuk meminum darah karena didalamnya terdapat unsur ancaman “kamu tida mempunyai hidup dalam dirimu.”
Ditulis Oleh: Malki Hakim, S.H
Artikel: HamalatulQuran.Com