Beberapa hari lalu kita sempat dihebohkan dengan adanya berita tentang ratusan pelajar Ponorogo yang hamil di luar nikah. Hal ini tentunya membuat kita merasa miris dan bersedih hati mengingat bahwa mayoritas penduduk Negara kita adalah muslim
Padahal muslim yang baik tentunya akan senantiasa tunduk dan patuh akan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah ta’ala, karena hanya dengan kepatuhan tersebut seseorang agan menjadi hamba yang beruntung baik di dunia maupun di akherat. Kepatuhan kita terhadap Allah adalah hal yang bersifat wajib, terutama dalam menjaga kemaluan dan menjauhi zina.
Banyak dalil baik dalam Al-Quran atau pun dalam Hadis Nabi yang menerangkan akan hal tersebu, diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ * إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ * فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, serta orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mu’minun :1-7)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,
إِنَّ مِـنْ أَشْـرَاطِ السَّاعَـةِ أَنْ يُـرْفَعَ الْعِلْمُ ، وَ يَـظْهَـرَ الْـجَـهْـلُ ، وَيَفْشُوَ الـزِّنَـى
“Di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah hilangnya ilmu, tampaknya kebodohan, banyak diminumnya khamr, maraknya (banyaknya) perzinaan.” (HR. Bukhari no. 5231)
Hakekat Cinta
Hakekat cinta yang sejati adalah cinta seorang hamba kepada Robbnya, dan cinta yang seperti ini akan melahirkan ketuntukkan dan kepatuhan kepada Allah Ta’ala,
والذين أمنوا أشد حبا لله
“Dan orang-orang yang beriman itu amat sangat cintanya pada Allah” (QS: Al Baqarah: 165)
Maka ketika ada ada muda mudi yang berzina kemudian berdalih dengan mengatakan “kami melakukan ini atas dasar cinta”. wallahi itu adalah cinta yang hina, cinta yang kotor yang digunakan oleh setan guna menjerumuskan anak adam ke dalam kubangan dosa.
Bahaya Zina
- Dosanya disandingkan dengan dosa syirik dan pembunuhan. Allah Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqon: 68-69)
- Menjadi penyebab rusaknya Nasab, padahal diantara maqoshid asy syariah atau tujuan agama yang paling agung adalah menjaga nasab.
- Dampak negatif zina tidak hanya dirasakan oleh pelakunya, bahkan keluarganya pun akan merasakan dampak tersebut. Kehirmatan dan harga diri mereka dapat rusak.
- Menhilangkan rasa malu pada diri (hal ini adalah sebab terbesar rusaknya akhlak dan adab seseorang).
- Anggota tubuh seperti tangan, kaki, kulit, telinga, mata dan lisan akan memberikan persaksian yang menyakitkan. Allah Azza wa jalla berfirman,
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. An-Nur: 24)
Bentengi Diri dan Keluarga dari Dosa Zina
- Bantengi diri dan keluarga dengan Iman. Seorang ayah dalam keluarga memiliki peranan yang amat penting dalam hal ini, dimana ia dituntut untuk dapat mengajarkan dan menanamkan iman pada anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berakat, “jagalah diri kalian dari api neraka dengan amalan kalian dan jagalah keluarga kalian dengan nasehat dan pendidikan (kalian) kepada mereka.”
- Setiap Wanita hendaknya enantiasa menggunakan pakaian yang menutup aurat sesuai syariat. Allah Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
- Selalu menjaga pandangan mata (ghaddhul bashar).
- Hindari khalwat (berdua-duan dengan lawan jenis) serta ikhtilat (bercampur baurnya laki-laki dan perempuan).
- Segera menikah bagi yang telah mampu.
- Jauhi teman teman yang buruk.
- Selalu merasa diawasi oleh Allah Ta’ala.
Semoga Allah jauhkan diri kita beserta keluarga kita dari dosa zina dan menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa, yang senantiasa patuh dan tunduk kepada Allah Ta’ala. Wallahu ta’ala a’lam