Pembaca yang budiman…
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada sang Penciptanya, kewajiban ibadah tersebut dimulai dari dia baligh ssampai dengan ajal menjemput, itulah tujuan Allah menciptakan manusia, sebagaimana dalam firman-Nya :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzaryaat : 56)
Adakalanya manusia dalam beribadah tersebut merasakan futur (malas), hal ini sesuatu yang lumrah jika rasa futur tersebut tidak terus menerus dan segera bangkit kembali, dan menjadi tercela jika futur tersebut menjadi sifatnya. Maka perlu adanya perjuangan untuk senantiasa istiqomah di atas jalan Allah.
Pada artikel berikut ini, insyaAllah penulis akan membagikan kiat agar senantiasa istiqomah di dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah.
1. Usahakan Senantiasa Berteman Dengan Orang-Orang Shaleh Yang Istiqomah Di Atas Jalan Allah.
Manusia dengan tabiatnya akan terbawa dan terpengaruh dengan teman setianya, dengan siapa dia berteman, maka seperti itulah dia berbuat dan bersifat. Jika berteman dengan orang sholeh maka in sya Allah dia akan terbawa kesholehannya, dan sebaliknya, jika berteman dengan orang yang perangainya buruk, maka dia akan terbawa keburukannya. Wal ‘iyadzhu billah.
Berkenaan dengan pertemanan ini, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah menggambarkan dengan gambaran yang sangat mendalam.
إِنَّما مثَلُ الجلِيس الصَّالِحِ وَجَلِيسِ السُّوءِ: كَحَامِلِ المِسْكِ، وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحامِلُ المِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ ريحًا طيِّبةً، ونَافِخُ الكِيرِ إِمَّا أَن يَحْرِقَ ثِيابَكَ، وإمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا مُنْتِنَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak Dzikir Dan Mengingat Allah.
Banyak mengingat Allah akan menjaga hati dan akan menjadikan hamba selalu terikat dengan Allah, sedikit terikatannya dengan gemerlapnya dunia. Allah menganjurkan kepada hamba-Nya yang beriman unuk memperbanyak dzikir kepada-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya”
وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
“dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al Ahzab : 41-42)
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah mengumpamakan antara orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir
مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَيَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya, adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah dialah yang hatinya hidup dan senantiasa ingat akherat, maka hal ini akan mendorong untuk istiqomah di atas jalan Allah.
3. Berdoa Kepada Allah Agar Senantiasa Mendapatkan Hidayahnya
Doa bagi seorang muslim adalah senjata yang paling ampuh untuk mendapat sesuatau yang dia inginkan. Banyak doa yang diajarkan Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam agar senantiasa mendapat ketegaran di atas ketaatan, diantaranya :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Diantara sifat orang berilmu adalah selalu berdoa kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan dalam hidayah taufiq-Nya, sebagaimana Allah berfirman,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami berpaling setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah kepada kami rahmat dari hadirat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Ali ‘Imron : 8)
4. Jangan Sekali Kali Mencampakkan Diri Ke Dalam Fitnah (Baca: Hal-Hal yang Bisa Membuat Malas Beribadah).
Zaman ini adalah zaman yang penuh dengan fitnah, baik fitnah syubuhat maupun fitnah syahwat, baik yang nampak dengan jelas maupun yang tidak nampak (baca: samar-samar). Suatu kebaikan ketika seseorang mengetahui hal-hal yang bisa menjauhkan dirinya dari ketaatan dan peribadahan kepada Allah sehingga dia bisa menjahuinya sejauh-jauhnya.
Manusia tidak mengetahui seberapa tebal keimanannya, sehingga tidak perlu mencoba ngetes keimanannya dengan menjerumuskan diri ke dalam lubang fitnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewanti-wanti untuk menghindar dari fitnahnya dajjal
من سمع بالدجال فلينأ عنه
“Siapa saja yang mendengar Dajjal hendaknya menjahuinya” (HR. Abu Dawud)
Orang beriman tentunya sudah mengetahui bagaimana besar fitnahnya Dajjal, maka ketika Dajjal keluar dengan membawa fitnahnya, maka jangan sekali-kali mencampakkan dirinya ke dalam fitnahnya tersebut.
Pembaca yang budiman…
Inilah segelintir dari kiat-kiat menjaga keistiqomahan di dalam ketaatan kepada Allah, semoga Allah senantiasa menjaga keimanan penulis dan pembaca. Aamiiin.
Referensi : ‘Uqudul jummaan fi durusi syahri Romadhon karya Syekh Dr. Sa’ad bin Turki al khotslaan.
Ditulis Oleh : Muhammad Fathoni, B.A