Bismillah…
Anda seorang muslim?
Alhamdulillah..
Tahukan anda keutamaan kalimat tauhid? Jika anda tahu akan kebesaran kalimat tauhid, niscaya anda akan sangat mengagungkannya.
Sungguh kalimat “Laa ilaa ha illallah” adalah kalimat tidak sembarang kalimat, dia kalimat paling utama, paling agung, paling mulia dan paling tinggi. Karenanya tercipta makhluk, diutusnya para rosul, diturunkannya kitab, dan dengannya terpisahlah antara mu’min dan kafir, antara orang yang bahagia dan sengsara dan dialah tali yang kuat/’urwatul wustqo.
Kalimat tauhid adalah kalimat ketakwaan, tingkatan paling tinggi dalam iman, dialah jalan menuju surga, kunci kesuksesan dunia akhirat dan pondasi dari agama islam yang mulia ini.
Berikut sebagian dalil keutamaan kalimat tauhid :
Pertama, kalimat perjanjian yang ada di dalam ayat :
لَّا يَمْلِكُونَ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِندَ الرَّحْمَٰنِ عَهْدًا
Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.
Ibnu abbas memberi tafsiran : Perjanjian adalah syahadat Laa ilaa ha illallah.
Kedua, Tali yang kuat, bagi yang berpegangan dengannya pasti selamat dan bagi yang lepas darinya akan celaka.
.. فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Ketiga, Sebaik-baik kebaikan.
{مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَهُم مِّن فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آمِنُونَ} [النمل : 89]
Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu. (QS. An-naml : 89)
Ibnu mas’ud, ibnu abbas dan abu huroiroh : bahwa yang di maksud alhasanah/kebaikan di ayat adalah kalimat tauhid Laa ilaa ha illallah.
عَنْ أَبِي ذَرّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ: “إِذَا عَمِلْتَ سَيّئَةً فَأَتْبِعْهَا حَسَنَةً تَمْحُهَا قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمِنَ الْحَسَنَاتِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ؟ قَالَ: هِيَ أَفْضَلُ الْحَسَنَاتِ”. بهذه الرواية رواه الإمام أحمد في مسنده
Dari sahabat Abu Dzar -rdhiyallahuanhu – saya berkata, “Ya Rosulallah – shallallahu’alaihi wa sallam – beri aku wejangan..!”
Beliau bersabda, “Apabila kamu terjerumus ke kejelekan maka cepat cepatlah berbuat kebaikan sesungguhnya kebaikan itu akan menghapus kejelekan tadi.”
Aku bertanya , “Ya Rosulallah, apakah kalimat لا إله إلا الله termasuk kebaikan? Beliau menjawab : dia (kalimat tauhid) paling agungnya kebaikan.
Keempat, tauhid apabila di timbang akan lebih berat daripada ketujuh langit dan bumi.
عن عبد الله بن عمرو – رضي الله عنهما – عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال : ان نوحا قال لابنه عند موته آمرك بلا إله إلا الله فإن السموات السبع و الأرضين السبع لو وضعت في كفة و وضعت لا إله إلا الله في كفة رجحت بهن لا إله إلا الله… . مسند الإمام أحمد
Dari abdullah Ibnu ‘Amr -rdhiyallahuanhu- bersabda Rosulullah -shallallahualaihi wasallam – : Nabi Nuh alaihissalam berkata kepada anaknya menjelang beliau meninggal, “Aku perintahkan kamu -berpegang teguh- dengan لا إله إلا الله sungguh seandainya tujuh langit dan bumi di taruh di daun timbangan dan لا إله إلا الله di taruh di daun timbangan yang lain niscaya dia (kalimat tauhid) lebih berat dari langit dan bumi.
Kalimat tauhid penyelamat dari adzab neraka.
أن النبي – صلى الله عليه وسلم – سمع مؤذنا يقول : أشهد ألا إله إلا الله، فقال : خرج من النار
Nabi – عليه الصلاة والسلام – beliau mendengar seseorang yang adzan membaca : أشهد أن لا إله إلا الله beliau bersabda : dia keluar dari neraka. (HR. Muslim)
Dan di dalam shohiihain beliau bersabda :
إن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله
Sesungguhnya Allah mengharomkan neraka bagi siapa saja yang berkata : لا إله إلا الله (tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah) dia melafadzkan kalimat itu hanya mencari wajah Allah.
Waallahu ‘alam.
Sekian semoga bermanfaat.
_________
Sumber :
– Kalimatut Tauhid “laailaaaha illallah” Syekh Prof. Dr. Abdur Rozaq Al Badr.
***
Penulis : Ahmad Fathoni, Lc
(Alumni Universitas Islam Madinah KSA, beliau saat ini mengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)