Home Artikel Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

1507
1

Bismillah..

Termasuk sifat kaum mukminin antusias dalam beramal sholeh terlebih lagi di waktu waktu yang sangat di anjurkan untuk memperbanyak amal sholeh bekal di akherat kelak. Kaum mukminin merasa sangat gembira dengan datangnya suatu masa yang di situ dilipat gandakan pahala suatu amal atau amal itu lebih di cintai oleh Allah ta’ala.

Di antara waktu yang paling afdol di laksanakannya amal sholeh dan paling di cintai Allah adalah 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah. Inilah waktu yg sangat tinggi nilai amal seorang hamba di sisi Allah.

Berikut di antara dalil dalil terkait dengan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah :

Pertama, Allah berfirman,

donatur-tetap

{وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)} [الفجر : 1-2]

Demi fajar, dan malam yang sepuluh,

Berkata Ibnu Katsir,

المراد بها عشر ذي الحجة كما قال ابن عباس و بن زبير و مجاهد و غيرهم

Maksudnya adalah sepuluh (awal) dzul hijjah sebagaimana pendapatnya iIbn Abbas, Ibnu Zubair, mujaMuj dan yang lainnya.

Ibnu sa’di berkata ,

هي على الصحيح ليالي عشر رمضان أو عشر ذي الحجة…

Dia (malam yg sepuluh) menurut pendapat yg shohih adalah malam malam sepuluh terakhir dari romadzon atau sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah.

Masruuq berkata berkenaan firman Allah

و ليال عشر, هي أفضل أيام السنة

Dia (10 hari awal dzul hijjah) adalah hari hari tahunan paling afdol

{لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ}

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.

Ibnu Abbas -radhiyallahuanhuma- menafsirkan”

الأيام المعلومات

Hari-hari yg telah di tentukan” itu adalah أيام العشر (hari hari sepuluh – awal Dzulhijjah -)-

Kedua, Rosulullah -shallallahualaihi wa sallam- bersabda :

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام، قالوا: يارسول الله و لا الجهاد في سبيل الله؟ قال: و لا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه و ماله ثم لم يرجع من ذالك بشيئ

Tidaklah ada hari yg di situ amal sholeh lebih di cintai Allah taata’ dari pada hari hari ini – 10 hari awal Dzulhijjah.

Mereka bertanya : Ya Rasulallah tidak juga jihad fi sabilillah?

Beliau menjawab : iya tidak juga jihad fi sabilillah kecuali orang itu keluar dengan jiwa raganya juga hartanya dan tidak kembali lagi sedikitpun. (HR. Bukhori)

«مامن أيّام أعظم عند الله سبحانه ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر، فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Tidaklah ada hari yg lebih agung di sisi Allah dan tidak pula lebih di cintai amal di kerjakan di dalamnya dari hari 10 ini, maka perbanyaklah membaca tahlil, takbir, tahmid. (HR. Thobroni)

Ketiga, berkata Suhail bin Abi sholih dari bapaknya dari Ka’ab dia berkata :

اختار الله الزمان فأحب الزمان إلى الله الشهر الحرام و أحب الأشهر الحرم إلى الله ذو الحجة و أحب ذي الحجة إلى الله العشر الأول

Allah memilih beberapa waktu dan waktu yang paling Allah cintai adalah bulan harom dan bulan harom yang paling Allah cintai adalah bulan dzulDzulhi dan hari hari yang paling Allah cintai dari dDzulhijja adalah 10 hari pertamanya

Dalil dalil di atas sudah terang bahwa 10 hari awal Dzulhijjah amal sholeh di dalamnya lebih Allah cintai dan agungkan dari pada amal sholeh yg di lakukan di hari lain, ini adalah waktu emas bagi kaum mukminin yang haus keredzoan dan pahala dari Allah Ta’ala, maka beruntunglah bagi yang memanfaatkannya dan merugilah bagi yang melalaikannya.

Manakah yang lebih afdol antara 10 hari awal Dzulhijjah ataukah 10 hari terakhir romadhon?

Di antara ahlul ilmi mengatakan : jika di tinjau dari malamnya maka 10 hari terakhir romadhon lebih afdol karena di dalamnya ada malam lailatul qodr yg bernilai seribu malam, dan 10 hari Dzulhijjah lebih afdol di tinjau dari siangnya karena terdapat hari Arafah dan hari Nahr (penyembelihan qurban)

Sebagian yg lain berkata : keseluruhan dari 10 hari awal dzul hijjah ini lebih afdzol dari pada 10 akhir romadzon walaupun di dalamnya ada lailatul qodr yg tidak ada bandingannya dgn malam malam lainnya.

Wallahu a’lam.

Amalan Di Bulan Dzulhijjah

Diantara amalan yang di anjurkan pada 10 hari awal Dzulhijjah :

1- Sholat

Menyegerakan sholat fardzu tidak menunda nundanya dan memperbanyak sholat sunnah karena dia amalan yg paling afdzol unt mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.

روى ثوبان رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «عليك بكثرة السجود لله فإنّك لا تسجد لله سجدة إلاّ رفعك إليه بها درجة، وحط عنك بها خطيئة» (رواه مسلم)

Di riwayatkan oleh sahabat Tsauban bahwa dia mendengar Rosulullah bersabda : Hendaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah – sholat- tidaklah engkau sujud kepada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah meninggikan dengan sujud itu derajad dan menghapus darimu kesalahan. ( HR muslim)

2- Puasa

Terutama puasa Arofah yang keutamaannya menghapus dosa setahun yg lalu dan setahun yg akan datang .

أن النبى صلى الله عليه وآله وسلم قال: «صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ»،

Saya mengharap kepada Allah dari puasa arofah menghapus dosa tahun lalu dan dosa tahun berikut.

Di anjutkan untuk berpuasa 9 hari awal dzul hijjah

عن هنبدة بن خالد عن امرأته عن بعض أزواج النبي صلى الله عليه وسلم قالت: «كان النبي صلى الله عليه وسلم يصوم تسع ذي الحجة، ويوم عاشوراء، وثلاثة أيّام من كل شهر» . (رواه أحمد وأبو داود والنسائي وغيرهم).

Dari hanbadah bin kholid dari istrinya dari salah satu istri nabi – صلى الله عليه وسلم – berkata : dahulu nabi – صلى الله عليه وسلم – sering berpuasa 9 hari awal dzul hijjah, ‘asyuro (tgl 10 muharrom), dan 3 hari setiap bulan.

3- Memperbanyak membaca takbir, tahmid, dan tahlil.

Sebagaimana hadist yang sudah di sebutkan di atas,

«فأكثروا من التهليل والتكبير والتحميد»،

Maka perbanyaklah bertahlil (baca لا إله إلا الله) dan bertakbir ( baca الله أكبر) dan bertahmid (baca الحمد لله)

Membaca takbir ada yang :

mutlaq (tidak terkait dengan waktu dan tempat)

– dan ada yang muqoyyad (berkaitan dengan waktu).

Adapun takbir yang mutlaq bisa di mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga terakhir hari tasyriq. Sedangkan takbir muqoyyad di mulai dari setelah sholat shubuh hari Arofah (9 Dzulhijjah) hingga terakhir hari tasyriq dan hanya di lakukan setelah sholat.

قال الإمام البخاري رحمه الله: “كان ابن عمر وأبو هريرة رضي الله عنهما يخرجان إلى السوق في أيّام العشر يكبران ويكبر النّاس بتكبيرهما”

Imam bukhori berkata : Dahulu ibnu umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, keluar ke pasar di hari hari sepuluh mereka berdua bertakbir dan orang-orang ikut bertakbir karena mendengar takbir mereka.

Ini sunnah yang banyak kaum muslimin sudah lupa bahkan meninggalkannya, maka hendaklah kita menghidupkan kembali sunnah itu dalam rangka mengharap ridzo Allah dan meraih pahala sebanyak banyaknya.

4- Menyembelih hewan kurban

Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda,

ما عمل ابن آدم يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم، وإنه ليؤتى يوم القيامة بقرونها وأشعارها وأظلافها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع بالأرض، فطيبوا بها نفسا

“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban, sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk,bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak disuatu tempat disisi Allah sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

Sekian…
Semoga bermanfaat.

***

Referensi :
– lathoiful ma’arif
– Tafsir ibnu kastir
– Tafsir ibnu sa’di
– Fatawa ibnu ustaimin
– Fatawa sholeh al munjid
– Fatawa syekh bin baz

Ditulis oleh : Muhammad Fathoni, Lc.

Artikel HamalatulQuran.com

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here