Seorang yang ikhlas memiliki indikator-indikator yang bisa diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Khawatir menjadi tenar.
- Menganggap dirinya memiliki banyak kekurangan dan kesalahan.
- Tidak banyak berkata ketika beramal.
- Tidak mencari pujian dan sanjungan dan tidak terpedaya ketika mendapat pujian dan sanjungan.
- Tidak sungkan-sungkan untuk memuji orang yang berhak mendapatkan pujian dan sanjungan asal ketentuan untuk memuji seseorang sudah terpenuhi.
- Sama saja berstatus menjadi pemimpin atau yang dipimpin dalam pandangannya ketika dalam beramal karena Allah.
- Merasa gembira dengan ridha Allah, tidak dengan ridha manusia.
- Ridha dan bencinya itu karena Allah bukan karena dirinya.
- Bersabar untuk menempuh jalan perjuangan yang panjang dan pertolongan Allah pun tak kunjung datang.
- Merasa gembira ketika temannya mendapat keberhasilan atau minimal tidak merasa tersinggung karenanya.
- Berantusias untuk membersihkan hati dari ujub.
- Tidak menganggap baik dirinya sendiri.
- Menyembunyikan ketaatan yang dilakukan kecuali karena alasan yang jelas dan kuat dan lain-lain.
Setiap indikator di atas memiliki contoh dan dalil. Uraian mengenai hal tersebut sangat panjang, sengaja tidak kami sampaikan agar penjelasan mengenai hal ini tidak berlarut-larut. (An Niyah wa Ikhlas karya Dr Yusuf Qordhowi hal 69-93).
Kiat-kiat Agar Bisa Ikhlas
- Berdoa dan berlindung kepada Allah.Karena Dia adalah penolong dan pelindung dalam segala urusan.
- Yaitu dengan mengetahui urgensi ikhlas, memahami kiat-kiat setan dan apa yang dilakukan setan pada jiwa seorang manusia, serta mengetahui ayat dan hadits yang mendorong untuk mengikhlaskan amal sebagaimana telah dipaparkan dimuka.
- Mujahadah (usaha penuh kesungguhan).Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ المُحْسِنِيْنَ
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh karena kami, sungguh kami akan memberikan kepada mereka jalan-jalan kami. Sungguh Allah bersama dengan orang-orang yang berbuat baik (Qs al Ankabut: 69).
- Besahabat dengan orang-orang yang ikhlas.
Dalam hal ini akan timbul kecintaan terhadap keikhlasan dan usaha agar bisa memiliki sifat tersebut. Sedangkan mengetahui kesungguhan mereka dalam hal ini sangat bermanfaat.
- Membaca perjalanan hidup ulama’ salaf dan orang-orang shaleh sesudahnya.
Tidak ada yang lebih efektif selain mendapatkan taufik dari Allah selain menyermati perjalanan hidup orang-orang yang shaleh, perkataan-perkataan mereka yang mujarab dan kesungguhan mereka yang tepat sasaran.
Kiat-kiat di atas butuh penjelasan yang panjang, contoh-contoh dan dalil. Hal ini tidak kami sampaikan untuk mempersingkat uraian (an Niyah wa Ikhlas, hal 113-120)
Referensi: Al ‘Ibadaat Al Qolbiyyah wa Atsaruha fi Hayatil Mu’minin ditulis oleh Dr. Muhammad bin Hasan bin ‘Uqail Musa Al-Syarif
Ditulis Oleh: Muhammad Fatwa Hamidan, B.A