Semua ilmu tentunya memiliki faidah masing-masing, dan faidah dalam mempelajari al-Asmaa al-Husnaa merupakan faidah yang amat besar, yang dapat merubah kehidupan seseorang menjadi lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah Ta’aala.
Diutusnya para nabi dan rasul adalah dengan tujuan mendakwahkan ketauhidan Allah Ta’aala, kemudian menjelaskan jalan agar kita bisa mentauhidkan Allah, dan menjelaskan balasan yang Allah Ta’ala siapkan bagi orang yang mau mengikuti jalan tersebut. Oleh karnanya berkata Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullahu ta’aala berkata :
ان دعوة الرسول تدور على ثلاثة أمور, الأصل الأول : تعريف الرب المدعو اليه بأسمائه وصفاته وأفعاله, الأصل الثاني: معرفة طريقة الموصلة اليه , وهي ذكره وشكره وعبادته التي تجمع كمال حبه و كمال الذل له, الأصل الثالث : تعريفهم ما لهم بعد الوصول اليه في دار كرامته من النعيم الذي أفضله وأجله رضاه عنهم و تجليه لهم و رؤيتهم وجهه الأعلى وسلامه عتيهم و تكليمه إياهم
“Sesungguhnya dakwah para rasul meliputi tiga perkara dasar yang pertama : mengenal rabb yaitu Allah subhanahuwata’aala dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah dan juga perbuatanya, dasar yang kedua : mendakwahkan tatacara agar kita bisa mengenal rabb Allah subhanahuwata’aala yaitu dengan mengingatnya mensyukuri nikmatnya dan beribadah kepadanya yang semua itu dapat menumbuhkan kesempurnaan rasa cinta kepada Allah dan kesempurnaan ketundukan seorang hamba kepada Allah, dasar yang ketiga : memberitahukan kepada hamba-hambanya apa yang telah Allah siapkan untuk mereka (dengan kecintaan dan ketundukannya) di dalam kemuliaan syurga dan seluruh kenikmatannya yang sempurna lagi memuliakan para penghuninya disebabkan karna keridhoan mereka terhadap Allah Ta’ala dan juga kenikmata memandang wajah sang kholiq Allah Ta’ala merupakan kenikmatan yang paling mulia dan ucapan slaam kepada mereka” (Ash-Shawa’iq Al-Mursalah 4/1489)
Maka mempelajari tauhid beserta nama-nama dan sifat-sifat-Nya merupakan faidah yang sangat besar, mengamalkan sekaligus melanjutkan tujuan di utusnya para rasul ke muka bumi ini. Dengan mengenal Allah Ta’ala seseorang akan tumbuh rasa cinta pengharapan (rojaa) dan juga rasa takut (khouf), pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang” berarti siapa yang mengaku cinta Allah cinta rasul akan tetapi belum mengenalnya, maka dia belum mencintai Allah sebagaimana mestinya, bukti kecintaan adalah minimal dia mengenal siapa yang dia cintai.
Ahmad bin ‘Ashim al-Anthoqy rahimahullah berkata:
من كان لله أعرف كان منه أخوف
“Siapa yang lebih mengenal Allah maka dia lebih takut kapadanya”
Tatkala seseorang mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifatnya, dia akan cenderung menjauhi larangan larangannya, karena dia tau siapa yang dia maksiati, dengan menganal maha agungnya Allah maka seseorang akan berfikir tentang betapa agungnya Allah bukan memikir dosa dan hukuman dari kemaksiatan tersebut.
Syeikh Muhammad Al amin syinqithy rahimahullah berkata: “Perkara yang paling mencegah seseorang dari berbuat kemaksiatan adalah dengan mengetahui bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Allah subhanahu wata’aala berfirman:
إنما يخشى الله من عباده العلماء
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir : 28)
Ibnu katsir rahimahullah berkata mengomentari ayat tersebut
لأنه كانت المعرفة للعظيم العليم الموصوف بصفات الكمال المنعوت بالأسماء الحسنا كلما كانت المعرفة أتم و العلم به أكمل كانت الخشية له أعظم و أكثر
“Jika pengetahuan hamba terhadap Allah yang maha agung, yang disifati dengan sifat-sifat sempurna, yang disifati dengan nama-nama terindah semakin besar dan luas, maka rasa takutnya kepada Allah semakin besar dan semakin tinggi.”
Betapa besar faidah mempelajari al-Asma’ al-Husnaa, sangat di sayangkan jika kita lalai dari mempelajari ilmu yang agung ini
insyaallah akan bersambung Wallahu a’lam bisshowaab
Referensi: Kitab fiqih al asmaa al husnaa karya syeikh Abdurrozzaq bin Abdul muhsin al-Abbad al badr hafidzohullahu ta’aala.
Ditulis Oleh: Baduzzaman, Lc