Home Aqidah Fiqih Asmaul Husna (Bag.11): Al-Baari’ dan Al-Mushawwir

Fiqih Asmaul Husna (Bag.11): Al-Baari’ dan Al-Mushawwir

494
0

Nama Allah ta’aala yaitu Al-Bari’ maknanya adalah Maha Pencipta, Dan nama Allah Al-Mushawwir maknanya adalah Maha Pembentuk, Berikut dalil-dalil yang menyebutkan nama Allah Al-Baari’ dan Al-Mushawwir,

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah Allah Yang Merencanakan, Yang Menciptakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr : 24)

فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ

Maka bertobatlah kalian kepada Rabb yang menciptakan kalian, dan bunuhlah diri kalian, Hal itu lebih baik bagi kalian pada sisi Rabb yang menciptakan kalian. (QS. Al-Baqarah : 54)

هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya, Tak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali ‘Imran : 6)

لَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ

Dan sungguh kami telah menciptakan kalian kemudian kami bentuk kalian, kemudian kami katakana kepada para Malaikat sujudlah kalian kepada Adam. (QS. Al-A’raf : 11)

donatur-tetap

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu). (QS. At-Tagabun : 3)

فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ

Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. Al-Infitar : 8)

Adapun jika Al-Bari’ disebut bergandengan dengan Al-Khalik, maka ada perselisihan antara para ulama diantaranya,

  1. Al-Khalik maknanya perencana (Makna ke tiga dari pembahasan Al-Khalik) adapun Al-Baari’ maknanya pencipta
  1. Al-Khalik maknanya pencipta secara umum adapun Al-Baari’ maknanya khusus penciptaan manusia
  1. Al-Khalik maknanya pencipta seluruhnya adapun Al-Baari’ maknanya pencipta yang bernyawa

Dan pendapat yang kuat menurut para ulama adalah yang pertama. Oleh karnanya Ibnu Katsir tatkala menafsirkan ayat

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ

beliau menerangkan maknanya dengan “Dialah Allah yang telah merencanakan terlebih dahulu, kemudian Allah menciptakan (dari ketiadaan menjadi ada) lalu Allah membentuknya.

Adapun Makna Al-Mushawwir yaitu Maha Membentuk, Allah membentuk segala sesuatu dengan berbeda dan berfariasi, tidak ada yang sama, bahkan dalam satu jenispun tidak ada yang sama, contohnya saudara kembar, pasti bisa dipastikan ada perbedaan antara keduanya.

Dan Allah maha hebat dalam membentuk, semua makhluknya sempurna sesuai Qudrah dan hikmah Allah ta’aala.

Termasuk adab kepada Allah adalah tidak menjadi tandingan dengan Allah dalam membentuk, seperti menggambar makhluk-makhluk yang bernyawa sebagaima hadits qudsy

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي فَلْيَخْلُقُوا ذَرَّةً أَوْ لِيَخْلُقُوا حَبَّةً أَوْ شَعِيرَةً

Dari Abu Hurairah semoga Allâh meridhainya, dia berkata: “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allâh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: “Siapakah yang lebih zhalim dari orang yang ingin menciptakan seperti ciptaan-Ku! Maka silahkan mereka menciptakan seekor semut atau silahkan mereka menciptakan sebutir biji tanaman atau sebiji gandum (pasti mereka tidak mampu-pen)!” (HR. Al-Bukhari no. 7559, Muslim no. 2111)

Maka renungkanlah bagaimana Allah telah merencanakan seluruh ciptaanya dengan bentuk yang paling sempurna, maka haruslah kita hanya menyembah kepada Allah ta’aala karena dialah satu satunya Al-khalik Al-Barii’ dan Al-Mushawwir.

Semoga Allah memberikan manfaat dalam coretan ini kepada penulis dan pembaca, insyaaAllah kami akan membahas nama Allah Al-Maalik dan Al-Maaliik di artikel yang akan datang, wallahu a’lam bisshawaab

Referensi: Fiqih Al Asmaa Al Husnaa yang di karang oleh syeikh ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr hafidzahullahu ta’aala, dan juga penjelasan Ustadz Dr. Firanda Andirja hafidzahullahu ta’ala.

Ditulis Oleh: Badru Zaman, Lc

Artikel: HamalatulQuran.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here