Home Akidah Fatwa Ulama NU dalam Bahts Masail Terkait Cadar

Fatwa Ulama NU dalam Bahts Masail Terkait Cadar

1683
0

Bismillah…

Dalam buku Ahkam al Fuqaha’ fi Muqarrati Mu’tamarat Nahdhatil Ulama’, Kumpulan Masalah-masalah Diniyah dalam Muktamar NU ke-1 s/d 15 yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama dan Penerbit CV Toha Putra Semarang. Buku ini disusun dan dikumpulkan oleh Kyai Abu Hamdan Abdul Jalil Hamid Kudus, Katib II PB Syuriah NU dan dikoreksi ulang oleh Abu Razin Ahmad Sahl Mahfuzh Rais Syuriah NU. Seluruh fatwa yang ada di buku tersebut sudah dikoreksi oleh tokoh-tokoh Nahdhatul Ulama antara lain :

  • J. M (Yang Mulia-ed) Rois Aam,
  • Kj H Abdul Wahab Khasbullah,
  • J.M. KH Bisyri Syamsuri,
  • al Ustadz R Muhammad al Kariem Surakarta,
  • KH Zubair Umar Djailani Salatiga,
  • al Ustadz Adlan Ali.
  • KH Chalil Jombong dan
  • alm KH Sujuthi Abdul Aziez Rembang.

Pada buku di atas, tepatnya pada juz kedua yang berisi hasil keputusan Muktamar NU kedelapan yang diadakan di Batavia (Jakarta) pada tanggal 12 Muharram 1352 H atau 7 Mei 1933 H pasnya pada halaman 8-9 tercantum fatwa yang merupakan jawaban pertanyaan yang berasal dari Surabaya sebagai berikut:

. 135 مَا حُكْمُ خُرُوجِ الْمَرْأَةِ لِأَجْلِ الْمُعَامَلَةِ مَكْشُوفَة الوَجْهِ وَالكَفَّيْنِ وَالرِجْلَيْنِ، هَلْ هُوَ حَرَامٌ أَوْ لاَ؟ وَإِنْ قُلْتُمْ بِالحُرْمَةِ فَهَلْ هُنَاكَ قَوْلٌ بِجَوِازِهِ لِأَنَّهُ مِنَ الضَرُوْرَةِ أَوْ لَا؟ (سورابايا)

donatur-tetap

Soal 135 :

Bagaimana hukumnya keluarnya wanita akan bekerja dengan terbuka muka dan kedua tangannya? Apakah HARAM atau makruh?

Kalau dihukumkan HARAM, apakah ada pendapat yang menghalalkan? Karena demikian itu telah menjadi darurat ataukah tidak? (Surabaya).

ج: يُحْرَمُ خُرُوْجُهَا لِذَلِكَ بِتِلْكَ الحَالَةِ عَلَى المُعْتَمَدِ وَالثَانِي يَجُوزُ خُرُوْجُهَا لَأَجْلِ المُعَامَلَةِ مَكْشُوفَة الوَجْهِ وَالكَفَّيْنِ إِلَى الكَوْعَينِ. وَعِنْدَ الحَنَفِيَّةِ يَجُوزُ ذَلِكَ بَلْ مَعَ كَشْفِ الرِجْلَيْنِ إِلىَ الكَوْعَيْنِ إِذَا أَمنتِ الفِتْنَة.

Jawab :

Hukumnya wanita keluar yang demikian itu HARAM, menurut pendapat yang mu’tamad (*pendapat yang paling sesuai dengan kaidah mazhab Syafi’i). Menurut pendapat lain boleh wanita keluar untuk jual beli dengan terbuka muka dan kedua telapak tangannya, dan menurut Mazhab Hanafi, demikian itu boleh bahkan dengan terbuka kakinya (sampai mata kaki-ed) apabila tidak ada fitnah.

***

Disadur dengan sedikit editan dari: ustadzaris.comhttp://ustadzaris.com/bercadar-mazhab-resmi-nu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here