Home Akidah Benarkah Sujud Malaikat kepada Adam adalah Kesyirikan?

Benarkah Sujud Malaikat kepada Adam adalah Kesyirikan?

2451
0
Sujud Malaikat kepada Adam

Bismillah…

Saat Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia pertama, Adam ‘alaihissalam, Dia memerintahkan kepada para malaikatnya untuk sujud kepada makhluk ciptaanNya tersebut. Semua malaikat tunduk patuh dan langsung bersujud dihadapannya. Peristiwa bersejarah ini pun diabadikan oleh Allah subhanahu wata’ala  di dalam al quran pada banyak tempat.

Muncullah sebuah pertanyaan yang menghantui sebagian kaum muslimin,

 “Mengapa para malaikat bersujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam?

Bukankah bersujud hanya boleh kepada Allah ?

donatur-tetap

Bukankah perbuatan tersebut termasuk syirik alias menyekutukan Allah?”

Syaikh Ibrohim Ar-ruhaili hafidhohulloh (Guru besar akidah di Universitas Islam Madinah, merangkap sebagai pengajar tetap di masjid Nabawi), pernah dihadapkan dengan pertanyaan serupa. Sebagai seorang ulama yang bijak, beliau tak langsung menjawab pertanyaan tersebut, melainkan mengawalinya dengan untaian nasehat penting, beliau mengatakan,

“Seorang muslim tatkala membaca alquran lantas tidak paham maknanya janganlah ia mengira-ngira maknanya atau mengambil kesimpulan sendiri, akan tetapi lihatlah perkataan para ahli tafsir bagaimana mereka menjelaskan makna ayat tersebut.”

“Dan dalam hal ini (sujudnya para malaikat pada nabi Adam )” lanjut beliau memulai jawaban “telah dijelaskan oleh para ahli tafsir bahwasanya pada syariat umat terdahulu sujud memiliki 2 fungsi :

Pertama, sujud sebagai ibadah dan ini hanya kepada Allah subhanahu wata’ala

Kedua, sebagai bentuk penghormatan sebagaimana para malaikat yang bersujud kepada Nabi Adam.

Allah ta’ala berfirman  :

(وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ)

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.[Surat Al-Baqara 34]

Begitu juga sujudnya saudara-saudara Nabi Yusuf ‘alaihissalam kepadanya, sebagaimana firman Allah ta’ala :

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا ۖ

Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. [Surat Yusuf 100]

Semua yang dimaksud oleh ayat diatas adalah sujud sebagai penghormatan, bukan sujud sebagai ibadah.

Namun pada syariat Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam sujud sebagai penghormatan dihapus, sehingga tidak diperbolehkan seseorang untuk bersujud kepada selain Allah ta’ala. Oleh karenanya lah Nabi Muhammad shollallohu’ alaihi wasallam bersabda :

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Andai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada yang lain, tentu akan kuperintahkan wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi ) 

Tak berbeda dengan ayat diatas, maksud dari hadits ini pun adalah sujud penghormatan. Sehingga maknanya

“Andai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud pada orang lain akan aku perintahkan seorang istri untuk bersujud pada suaminya sebagai penghormatan kepadanya.”

Namun sekali lagi, sujud sebagai penghormatan telah dihapuskan dalam syariat  Muhammad shollalllahu’alaihi wasallam,  sehingga tidak diperbolehkan seseorang untuk sujud selain kepada Allah ta’ala dengan alasan apapun.

Wallahu a’lam bishowab.

***

Ditulis oleh : Afit Iqwanudin, Amd

(Alumni PP Hamalatulqur’an Yogyakarta, yang saat ini sedang study S1 di Universitas Islam Madinah KSA, Fakultas Qur’an)

Hamalatulquran.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here