Dalam kehidupan dunia ini kita sejatinya sedang berperang, sebuah perang abadi yang telah dikumandangan oleh musuh besar kita Iblis la’natulloh ‘alaih. Sebagaimana Allah ta’ala gambarkan dalam Al-Quran :
(قَالَ أَرَءَیۡتَكَ هَـٰذَا ٱلَّذِی كَرَّمۡتَ عَلَیَّ لَىِٕنۡ أَخَّرۡتَنِ إِلَىٰ یَوۡمِ ٱلۡقِیَـٰمَةِ لَأَحۡتَنِكَنَّ ذُرِّیَّتَهُۥۤ إِلَّا قَلِیلࣰا)
Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”. (Al Isro : 62)
Oleh karena musuh abadi kita adalah makhluk yang sudah berpengalaman ribuan tahun menggoda manusia, maka hendaknya kita berusaha meminta pertolongan kepada Dzat yang Maha Kuasa. Diantara bentuk meminta pertolongan tersebut adalah dengan memperbanyak membaca ta’awwudz. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
(فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ)
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (An Nahl : 98)
Pada artikel kali ini kita akan sedikit mengupas beberapa hal seputar ta’awwudz ini.
- Hukum Membaca Ta’awwudz
Para ulama berbeda pendapat seputar hukum ta’awwudz ini, sebagian mengatakan wajib sedang yang lain berpendapat sunnah. Adapun pendapat mayoritas ulama ialah bahwa hukum membaca ta’awwudz adalah sunnah dan bukan wajib.
- Dibaca Pelan atau Keras?
Para ulama menjelaskan bahwa seorang muslim hendaknya membaca ta’awwudz dengan pelan pada keadaan tertentu saja, yaitu :
1. Saat hendak membaca Al quran dengan suara pelan baik sendiri maupun ditengah suatu majlis.
2. Saat sendirian (tanpa ada orang lain).
3. Dalam sholat, baik sholat jahriyyah (imam membaca dg suara keras seperti sholat maghrib & isya) ataupun sholat sirriyyah (seperti sholat dhuhur).
4. Saat membaca Al quran secara bergilir (tadarusan) dan kita bukanlah orang yang membaca pertama kali.
Adapun selain 4 kondisi diatas maka ta’awwudz dianjurkan untuk dibaca dengan keras.
- Lafadz Ta’awwudz
Ada beberapa lafadz ta’awwudz yang disebutkan oleh para ulama, diantaranya ialah :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إن الله هو السميع العليم
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم
أعوذ بالله العظيم من الشيطان الرجيم
- Haruskah Mengulang Ta’awwudz?
Jika seseorang membaca Al quran lalu berhenti karena sebab yg tidak disengaja seperti bersin & batuk, maka tidak perlu mengulang ta’awwudz. Begitu juga jika membicarakan sesuatu yg masih ada kaitannya dg apa yg ia baca, seperti bertanya hukum tajwid dan semisalnya.
Namun jika berhenti karena sesuatu yg tidak ada kaitannya dengan membaca Al quran seperti menjawab salam, ngobrol dan yg semisalnya, maka disunahkan untuk mengulang ta’awwudz.
Wallahu a’lam.
Referens :
Ibrozul ma’any fi syarhi As syatiby, Abu Syamah
Al wafi fi syarhi as syatiby, Abdul Fattah Al Qodhi