Home Artikel Alquran Agar Hafalan tak Hilang Begitu Saja

Agar Hafalan tak Hilang Begitu Saja

1812
0

Tak sedikit dari para penghafal alquran yang bertanya-tanya seputar metode terbaik dalam mengokohkan hafalan. “Ustadz, gimana sih caranya biar hafalan lengket?” tanya seorang santri pada musyrifnya, “Metode yang antum gunakan untuk muroja’ah bagaimana ?” ujar yang lain. Mungkin jawaban yang akan kita dengar seperti ini ” Metode saya seperti ini, namun setiap orang punya metode masing-masing dalam mengulang hafalan, suatu saat (insyaAllah) kamu akan menemukan metodemu sendiri”, atau beberapa jawaban yang semisal. Lain halnya dengan jawaban salah seorang ustadz kami Ustadz Ulin Nuha Al Muhtadi hafidhohulloh ,saat dihadapkan dengan pertanyaan serupa beliau menasehatkan : “Perbanyaklah murojaah”, ujar beliau yang pernah mengenyam pendidikan di fakultas alquran Universitas Islam Madinah tersebut , “Sebagus apapun metode yang digunakan” beliau melanjutkan,” jika malas muroja’ah maka tak ada gunanya, intinya banyak-banyaklah muroja’ah ” . Tak ayal lagi, muroja’ah memang amat penting dalam membangun hafalan yang kuat, bahkan inilah kunci utamanya.
Sebagian penghafal alquran sibuk mencari metode murojaah yang terbaik tapi malas untuk murojaah. Dia ingin mendapatkan metode murojaah yang efektif namun bisa diraih tanpa harus bersusah payah. Maka dia bagaikan punuk merindukan bulan. Dia mencari sesuatu yang tak akan pernah ia dapatkan. Ingatlah nasehat Yahya bin Malik rohimahulloh :

 

لاينام العلم براحة الجسد

Ilmu tak akan pernah didapatkan dengan bersantai

Tak pernah ada dalam sejarah kehidupan para ulama bahwa mereka mendapatkan ilmu tanpa diiringi kepayahan. Sehingga hal pertama yang perlu kita perhatikan agar hafalan menjadi kokoh ialah memperbanyak murojaah. Jangan biarkan hafalan yang kita miliki pergi begitu saja disebabkan kita malas untuk mengulangnya. Ikatlah dengan kuat hafalan alquran sebelum kita menyesal saat ia telah tiada.

Adapun hal yang kedua yang perlu kita lakukan untuk mengokohkan hafalan ialah jauhilah maksiat. Ilmu itu adalah cahaya Allah subhanahu wata’ala, maka tak mungkin ia akan mau berada dalam diri seseorang yang gemar bermaksiat kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala telah berfirman :

Dan bertakwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu (Al Baqoroh : 282)

‘Ali bin Khorsyam rohimahulloh berkata : “Aku tak pernah melihat Waki’ rohimahulloh membawa buku dan kekuatan hafalannya melebihi orang biasa yang membuatku terkagum-kagum, maka aku bertanya kepadanya (rahasia dibalik kuatnya hafalan yang ia miliki), lantas ia berbisik ditelingaku : “Wahai ‘Ali, jika aku beritahu tentang obat penguat hafalan, apakah engkau akan melakukannya? “Tentu”, jawabku, ia berkata : “Tinggalkanlah maksiat, demi Allah tak ada faktor yang paling berpengaruh dalam menguatkan hafalan melebihi meninggalkan maksiat kepada Allah”. Memang saat kita bermaksiat tak lantas secara tiba-tiba hafalan hilang saat itu juga. Namun maksiat yang kita laksanakan akan mendorong kita untuk bermasiat lagi dan lagi. Rasa malas akan menghantui diri dan membuat alquran terasa berat untuk dibaca yang akhirnya membuat hafalan pudar seiring berjalannya waktu.

donatur-tetap

Hal ketiga yang perlu kita lakukan ialah menggunakan hafalan kita dalam sholat malam. Ini adalah metode yang sangat ampuh dalam mengulang hafalan, Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

Apabila seorang penghafal alquran membacanya di waktu malam dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak demikian, maka dia akan lupa. (HR Muslim)

Maka seorang penghafal alquran yang baik akan menggunakan hafalannya dalam sholat-sholatnya, sebagai sebuah sarana pengokohan hafalan, sehingga bukan hanya surat “tiga qul”  yang selalu dibaca saat sholat.

Dan hal yang terakhir ialah, berdoalah kepada Allah subhanahu wata’ala agar memudahkan langkah kita dalam upaya memantapkan hafalan. Ketuklah pintu rahmat-Nya disepertiga malam terakhir agar Dia berkenan mengaruniakan istiqomah dalam hati kita dan menjadikan kita penghafal alquran yang sesungguhnya.

 

Ditulis oleh : Afit Iqwanudin, Amd (Alumni PP Hamalatul Quran yang sedang menempuh studi di Universitas Islam Madinah, KSA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here